Tak pelak, posisi di klasemen berpotensi menjadi sengit. Sebab, setiap tim hanya akan melakoni dua laga.

Lantas, bagaimana cara menentukan posisi di klasemen?

Pertama, penentuan peringkat di klasemen adalah berdasarkan jumlah poin.

Tim pemenang akan meraih tiga poin. Sementara itu, hasil imbang berarti satu poin dan kalah pulang tanpa poin.

Setelah itu, tolok ukur kedua yang digunakan adalah selisih gol masing-masing tim.

Kemudian, tolok ukur ketiga adalah jumlah gol terbanyak.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika ada dua tim atau lebih yang memiliki hasil yang sama setelah tiga tolok ukur di atas?

Baca Juga:

Perbandingan Harga Skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Bukan Posisi Buncit

Head to Head Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Garuda Tak Terkalahkah dalam Dua Laga Terakhir

Prediksi Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Garuda Menuju Pentas Dunia

Langkah berikutnya adalah dengan menghitung poin terbanyak dari laga antara tim yang bersangkutan.

Kemudian, jika masih sama, yang dihitung adalah selisih poin terbaik dari laga antar tim yang bersangkutan.

Berikutnya, ketika masih belum ditemukan pemenangnya, jumlah gol terbanyak antara tim yang bersangkutan akan menentukan.

AFC juga masih memiliki tolok ukur lainnya jika hasil masih sama.

Berdasarkan urutannya, jumlah gol tandang terbanyak akan dipakai jika relevan.

StartingStarting XI Timnas Indonesia saat menghadapi Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9). (BolaSkor.com/Arjuna Pratama)

Kemudian, skor fair play dari kartu kuning dan merah menjadi filter berikutnya untuk menentukan posisi.

Setiap kartu kuning berarti minus satu. Sementara itu, katu kuning kedua atau merah tidak langsung adalah minus tiga poin, kartu merah langsung minus empat poin.

Jika masih belum ditemukan pemenangnya, FIFA akan melakukan undian sebagai cara terakhir.