
Cucurella mengaku senang bisa berhasil menghentikan Yamal, yang disebutnya sebagai pemain yang berbakat dan sangat sulit dihentikan.
Bek berusia 27 tahun itu menjelaskan, pada laga tersebut dirinya tidak berencana untuk duel satu lawan satu dan hanya berusaha membatasi ruang gerak Yamal.
Usaha ini membuahkan hasil karena Yamal jadi sulit untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.
Cucurella mengaku meredam Yamal merupakan tugas yang sangat sulit, karena itu dia mengungkapkan sulit untuk bisa melakukannya lagi.
"Sejujurnya saya tidak tahu apakah saya bisa melakukan ini lagi. Karena ini sepak bola, dan mungkin jika kami bertemu lagi, hasilnya mungkin akan berbeda," kata Cucurella di laman UEFA.
"Namun untuk saat ini, saya hanya mencoba untuk tidak memberikannya banyak ruang untuk bergerak."
Lebih lanjut, Cucurella lebih memilih memberikan apresiasi kepada rekan-rekan setimnya.
Menurutnya, bukan dirinya saja yang membuat sang winger tidak bebas bergerak di Stamford Bridge.
Cucurella menyebut ada beberapa rekannya yang juga turun tangan untuk menutup pergerakan Yamal dan itulah yang membuat sang winger akhirnya tidak berkutik sepanjang laga.
"Hari ini kami semua bermain dengan sangat baik. Rekan-rekan saya seperti Moises (Caicedo) dan Trevoh (Chalobah) banyak membantu saya menutup ruang geraknya," kata Cucurella.
"Kami sangat senang dengan kemenangan ini karena kami sudah memberikan yang terbaik dan kami layak mendapatkan kemenangan ini."