Seiring penguasaan bola yang tinggi, Barcelona juga menerapkan garis tinggi pertahanan (high line).
Gaya main seperti itu sudah bukan hal baru bagi Barcelona, begitu juga untuk lawan mengekspos pertahanan Barcelona.
Barcelona, kontra Brugge, punya gol yang diharapkan (xG) 2,06, hampir sama dengan xG 2,10 dari 22 tendangan dan Brugge lebih berbahaya dari serangan balik melalui 23 persen penguasaan bola.
Dengan high line, Barcelona berharap dapat mengurangi kelemahan di pertahanan dengan mencetak banyak gol.
Tapi itu bak buah simalakama tanpa penempatan posisi saat bertahan, mengantisipasi serangan balik lawan, dan itu dikritik eks pemain sekaligus pandit sepak bola, Thierry Henry.
Club Brugge 3-3 Barcelona (Laman Resmi UEFA)
"Saya tidak ingin membicarakan klub lama saya seperti itu, tapi Anda harus bicara apa adanya. Anda tidak bisa terus bertahan seperti ini," papar Henry dikutip dari CBS Sport.
"Saya tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Anda terus membiarkan orang berlari ke gawang Anda."
"Jika Anda sekarang sebuah tim, jika Anda tidak melakukan uji tuntas bahwa Barcelona bermain dengan lini pertahanan tinggi dan Anda tidak melakukan lari di menit-menit akhir, lari di menit-menit akhir."
"Anda bisa melakukannya setiap saat! Mengapa Anda menempatkan diri Anda dalam situasi di mana Anda akan membuat diri Anda menderita sendirian?"
"Tidak bermaksud tidak menghormati apa yang dilakukan Brugge, tetapi Anda mempertahankan bola dan Anda mempertahankan gawang Anda."
"Anda tidak hanya mempertahankan bola ketika tidak ada tekanan, dan Anda membiarkan orang berlari ke kiri dan ke kanan, dan kemudian mereka memiliki peluang di mana-mana setiap saat."
"Itu bukan sesuatu yang benar-benar ingin Anda lakukan. Anda seharusnya menghapus kesalahan, bukan menciptakannya sendiri," pungkas Henry.