Kepala Human Resources and Volunteer INASGOC, Pusparani Hasjim, mengakui adanya tunggakan pembayaran uang saku sukarelawan. Hal tersebut terjadi karena rumitnya proses pencairan.

"Untuk pembayaran volunteer berdasar absensi mereka. Mereka didata berdasarkan terminnya. Misal, lima hari, maka absensi mereka itu dibawa ke white house (Wisma Serba Guna) untuk dihitung dan dicek, tiga hari kemudian diberikan ke bagian keuangan, KPPN (Kantor Pelayanan Pajak Negara), kemudian dicairkan melalui bank terkait. Tergantung dia (volunter) bagian mana," ujar Puspa.

"Jadi jika dia belum dapat mungkin dia bekerja bukan 18 hari, tetapi lebih dari itu. Ada, karena area dan departemennya membutuhkan dia sehingga termin pembayarannya pun lebih dari itu. Malah termin keempat saja baru diserahkan ke kekuangan pada 17 Sepetember ini. Jadi baru nanti cairnya," sambungnya.

Namun, INASGOC enggan disebut terlambat membayar uang saku sukarelawan. Puspa menyebut para volunteer sebelumnya telah diberitahu bagaimana proses pencairan berjalan.

"Mereka sebetulnya tahu mungkin karena mereka tak menyimak saja. Terlambat itu ada saja karena (mungkin) absensi dari departemen. Bukan menyalahkan tapi mungkin ada kesibukannya masing-masing. Begitu sistem keuangannya kami tidak pegang duit sendiri. Tapi jangan kuatir pasti cair karena itu dari bank," ujar Puspa.

"Gak usah pakai target. Pokoknya, kami selesaikan. Anak-anak sebenarnya sudah tahu. Itu cuma satu dua," tegas Puspa.

Pembayaran termin empat dan lima dijanjikan bakal cair pada Senin, (17/9) dan Selasa (18/9). "Setelah seluruh data absensi sudah masuk dan sudah dicek ulang, maka langsung kita serahkan kepada bagian keuangan dan langsung ditransfer uang sakunya ke rekening masing-masing volunteer," ujar Puspa.

Keterlambatan pembayaran uang saku sukarelawan Asian Games 2018 sepatutnya memang tidak perlu terjadi. Para voulnteer merupakan pilar penting dalam keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018. Keberadaan mereka bahkan mendapat apresiasi dari Presiden Komite Olimpiade Asia, Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah.

"Kami juga ingin berterima kasih kepada 30 ribu volunteer. Kalian adalah duta yang sempurna untuk Indonesia. Tanpa kalian semua, pesta olahraga Asian Games 2018 ini tidak akan mungkin bisa terselenggara," ucap Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah.

"Kalian akan terkenang di hati kami, selamanya. Terima kasih, kalian hebat," lanjut pria 55 tahun itu.