Gloria mengaku tidak mendapat tekanan dari pelatihnya untuk lolos ke Olimpiade. Namun, dia menyebut akan berusaha maksimal di beberapa turnamen.

"Kalau aku sih di Swiss itu harus final minimal. India, Singapura, dan Malaysia semifinal, All-England delapan besar atau semifinal. Karena itu Super 1000 kan," ujarnya.

Pada saat yang sama, Gloria juga menyebut lawan paling sulit yang pernah dia hadapi. Menurut gadis kelahiran Bekasi itu, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang paling susah.

"Sebenarnya bisa melawan mereka, cuma harus on fire terus sejak awal hingga akhir. Namun kekurangannya kadang suka ngeblank. Sayang di situ aja, peluang ada. Ada latihan khusus untuk itu," kata Gloria.

Di luar lapangan, Gloria mengaku dekat dengan keluarganya. Menurutnya, setiap akhir pekan dia harus bertemu dengan keluarganya meski pergi pada Sabtu.

Gloria Emanuelle Widjaja. (BolaSkor.com/Budi Prasetyo Harsono)

Gloria mengaku dekat dengan kakaknya yang kedua meski sudah menikah dan tinggal di tempat yang jauh. Namun, dia menyebut dekat dengan semua kakaknya.

Menjelang Olimpiade 2020, Gloria mengungkapkan ketakutan terbesarnya. Selain itu, pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut mengaku tidak ingin terlalu berekspektasi di ajang tersebut.

"Kita tidak ada yang tahu, bisa saja sehat, namanya musibah kan nggak ada yang tahu. Puji Tuhan nggak ada cedera parah, paling sakit-sakit. Aku rajin masseur sih, paling seminggu atau dua minggu sekali," tutur Gloria.

"Kalau juara apa, semua ajang inginnya juara. Namun kalau sekarang ingin melihat sebatas mana sih di Olimpiade. Nggak cuma sekadar ikut, tapi ingin lihat sampai mana bisanya," pungkas Gloria.

Peluang Gloria Emanuelle Widjaja untuk lolos ke Olimpiade 2020 cukup besar saat ini. Bersama Hafizh Faizal, Gloria menempati peringkat kedelapan dunia.