Man City juga harus berusaha ekstra keras untuk membobol gawang Alisson yang baru dua kali dibobol di dalam area 16 meter, tapi tidak pernah dibobol dari tendangan jarak jauh. Menembus pertahanan Liverpool saja sudah sudah, Guardiola memang harus memikirkan rencana alternatif atau B ketika rencana A tidak berjalan baik.

Penciptaan peluang, dominasi penguasaan bola, dan bermain ofensif tidak akan cukup bagi Man City jika tidak dibarengi efisiensi bermain. Barney Ronay, dalam tulisannya di The Guardian, membuat judul bagus “Manchester City-nya Pep Guardiola menghadapi tantangan baru untuk meraih kemenangan dengan cara yang buruk.”

Itu artinya, Guardiola sedianya harus mulai mengurangi ego dan prinsipnya untuk terus bermain ofensif dan meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0, meski Man City harus tampil sedikit hati-hati dan efisien.

Liverpool vs Manchester City

“Mereka solid di belakang. Ketika menguasai bola dan lawan bertahan dalam, mereka pernah mengalami kesulitan menyerang, tapi sekarang mereka bisa melakukannya lebih baik. Dalam transisi seperti biasanya, mereka juga bagus. Dalam situasi bola mati mereka punya pemain-pemain tinggi,” tutur Guardiola menganalisa permainan Liverpool.

“Jadi mereka tim yang mengontrol seluruh area. Itulah yang ingin saya katakan. Di depan pemain-pemain mereka sama, tapi di tengah sedikit berubah dan khususnya di belakang. Mereka banyak berubah di belakang,” lanjutnya.

Menilik sejumlah fakta menarik tersebut, wajar rasanya jika Man City yang sedang dalam tekanan memenangi laga dan tentunya bagi Guardiola ... menemukan cara mengalahkan Klopp.