Timnas Indonesia U-19 menunjukkan bahwa mereka mampu bermain dengan intensitas yang sangat baik dengan eksekusi teknis (secara individu) yang tetap terjaga dengan baik. Meski demikian banyak terdapat kelemahan taktikal yang perlu segera diperbaiki.
Mengingat kualitas lawan di Piala AFF 2016 nanti jauh lebih baik dari pada FC UNY. Saat bertahan, Timnas Indonesia U-19 berusaha memainkan pressing tinggi yang cenderung man oriented. Jika itu yang diinginkan, maka kedisiplinan 1 Vs 1 pemain perlu ditingkatkan.
Jika sebenarnya Eduard Tjong menginginkan pertahanan zona, maka timnas memiliki banyak pekerjaan rumah. Mengingat di duel uji coba versus FC UNY, pemain Timnas U-19 dengan mudah meninggalkan areanya akibat rotasi lawan. Saat menyerang, efektivitas format 1-4-2-4 masih menjadi tanda tanya.
Logikanya 1-4-2-4 membuat Timnas U-19 mainkan vertical play dengan manfaatkan 4 Vs 4 di depan. Konsekuensinya adalah sepakbola tempo tinggi yang menimbulkan banyak transisi. Proses transisi juga menguras fisik, mengingat pemain harus berlari menempuh jarak cukup jauh.
Pertandingan uji coba melawan FC UNY, terlihat timnas hanya mampu bermain dengan tempo tinggi sekitar 25 menit saja. Andai saja Eduard Tjong ingin melakukan patience build-up secara konstruktif, maka format 1-4-2-4 perlu ditinggalkan.
Keberadaan dua gelandang tengah Tim Garuda Muda terlalu statis, menutup jalur langsung dari kedua stoper. Lalu keberadaan dua fullback juga terlalu rendah. Ini membuat Timnas Indonesia selalu memainkan sistem bola panjang tanpa arah. Ada baiknya, misal Eduard Tjong menaikkan kedua fullback dan salah satu gelandang tengahnya. Lalu menurunkan salah satu strikernya untuk koneksi ke depan.
Dengan begitu timnas akan bermain dengan format 1-2-3-2-3 yang posisionalnya lebih stabil. Segitiga dan belah ketupat terjadi di setiap penjuru lapangan. Memudahkan tim memainkan passing game. Timnas juga bisa melakukan relokasi bola dari satu sisi ke sisi lain tanpa harus melakukan passing jauh ke belakang. Gelandang dan fullback dapat menjadi outlet untuk relokasi bola tersebut.