2. Javairo Dilrosun

Cepat, lincah, berbahaya, dan mematikan. Empat kata itu digunakan situs resmi Bundesliga untuk menggambarkan permainan penyerang sayap berusia 20 tahun Hertha Berlin, Javairo Dilrosun. Ia dipanggil oleh Ronald Koeman untuk memperkuat timnas Belanda di laga melawan Prancis (16/11) dan Jerman (19/11).

Di Belanda, Dilrosun akan bersaing dengan Ryan Babel, Steven Bergwijn, Memphis Depay, Luuk de Jong, dan Quincy Promes dalam merebutkan posisi bermain di lini depan. Dilrosun, 20 tahun, adalah produk akademi Ajax Amsterdam yang pindah ke akademi Manchester City dan dibeli Hertha tahun ini.

“Kami telah lama memantaunya dan mengikuti perkembangannya dari jarak dekat,” ucap Manajer Umum Hertha Berlin, Michael Preetz, ketika merekrut Dilrosun dan mengalahkan Juventus, Benfica, dan Liverpool, yang juga berminat mendatangkannya.

3. Kai Havertz

Bundesliga memang surga bagi talenta-talenta muda yang ingin mengembangkan karier mereka. Begitu banyak pemuda yang muncul dan bersinar di sana. Satu di antaranya adalah talenta lokal, Kai Havertz, yang sedang menikmati permainannya di Bayer Leverkusen.

Cukup sulit menggambarkan permainan Havertz. Gelandang berusia 19 tahun memiliki segala kemampuan yang dibutuhkan untuk suskses seperti: kreativitas, penyelesaian akhir, kekuatan fisik, intuisi kuat, mendribel bola, dan visi bermain yang bagus.

Media Jerman melabelinya sebagai penerus Mesut Ozil. Tapi, ia juga punya tipikal bermain seperti Michael Ballack atau Toni Kroos. Sulit menggambarkannya, namun satu hal pasti: karier Havertz masih sangat panjang. Ia kembali disertakan Joachim Low dalam skuat Jerman untuk melawan Rusia (15/11) dan Belanda (19/11).

Lanjut Baca lagi