Sementara itu, atlet woodball senior asal Hong Kong, Lam Chi Ho, merasakan betul bagaimana woodball lebih dari sekadar olahraga.

Selama 17 tahun menekuni permainan ini, ia belajar menghadapi tekanan dan membangun kekuatan hati.

Woodball mengajarkan untuk 'berbicara' dengan hati, mengendalikan emosi, dan menjadi pribadi yang lebih kuat.

"Saya bisa membawa pelajaran itu bahkan ke kehidupan sehari-hari," tambah Lam Chi Ho.

Di Asian Cup kali ini, atmosfer sportivitas dan fair play menjadi sorotan.

Salah satunya adalah tradisi pemain mencatat sendiri jumlah pukulan setelah menyelesaikan tiap fairway, meski ada wasit yang mengawasi.

Mekanisme ini seolah menjadi ujian kejujuran, karena peluang untuk berbuat curang sebenarnya terbuka. Namun, para atlet justru menunjukkan integritas tinggi.

"Fair play itu penting sekali. Saya suka bermain dengan lawan yang sopan dan saling menghormati," urai Chi Ho.

Penulis: Kanugrahan