Luigi De Siervo, CEO Lega Serie A, membalas dengan cepat keluhan Rabiot yang seyogyanya menghargai keputusan dari kedua klub tersebut.

"Rabiot dibayar jutaan dolar untuk bermain sepak bola. Karena itu, dia seharusnya menghargai uang yang diperolehnya," timpal Luigi De Siervo.

"Dia harus mematuhi keinginan perusahaannya, AC Milan, yang mendorongnya bermain di luar negeri."

Berawal dari komentar Rabiot, yang dibalas De Siervo, kini Umberto Calcagno, Presiden Asosiasi Pemain Italia (AIC) juga bereaksi dan membela hak Rabiot untuk menyuarakan pendapatnya.

AdrienAdrien Rabiot (Football-Italia)

"Seorang pemain berhak mengekspresikan dirinya," tegas Calcagno dikutip dari Football-Italia.

"Masalahnya bukan terletak pada sifat luar biasa dari pertandingan ini, dan pendapat sah seorang atlet tidak seharusnya diperdebatkan secara kontroversial terhadap gajinya, melainkan didengarkan dengan semangat yang konstruktif."

"Para pemain selalu menunjukkan rasa tanggung jawab yang kuat terhadap keseluruhan sistem sepak bola, memahami kebutuhan untuk menemukan sumber pendapatan baru."

"Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran yang tulus tentang kesehatan mereka dan kualitas pertandingan yang ditawarkan."

"Dengan jadwal pertandingan yang terlalu padat, perjalanan yang panjang, dan waktu pemulihan yang tidak memadai, semua elemen ini berdampak negatif dan hanya dengan membahasnya bersama-sama kita dapat menemukan solusi yang sesuai dengan kepentingan semua orang," pungkasnya.