Persib Bandung saat juara Perserikatan 1990. (BolaSkor.com/Dokumen Istimewa)

Era Keemasan Persib

Selanjutnya, Persib kehilangan taji di Perserikatan, meski sempat masuk final Perserikatan 1966 dan 1967. Persib terlempar ke Divisi I pada musim 1978/1979, setelah PSSI memberlakukan pembagian Divisi.

Persib baru bisa naik ke Divisi Utama Perserikatan pada tahun 1983. Perlahan Persib mulai bersaing dengan eksistensi Persija Jakarta, PSMS Medan, dan Persebaya Surabaya yang merajai Perserikatan sebelumnya.

Persib pun akhirnya mulai menapaki jejak untuk membentuk skuat terbaik, yang nantinya bisa mengembalikan kejayaan tim Maung Bandung.

Hal itu bermula ketika Ateng Wahyudi menggantikan Solihin GP menjadi Ketua Umum Persib. Ateng Wahyudi mempersiapkan tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986.

Pelatih Persib tetap dipercayakan kepada Nandar Iskandar. Max Timisela membantu sebagai asisten pelatih bersama Indra Thohir sebagai pelatih fisik.

Robby Darwis, Adeng Hudaya, Djadjang Nurdjaman, ditambah Adjat Sudradjat merupakan beberapa pemain yang masuk ke dalam skuat Persib di kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986. Alhasil, Persib berhasil menjadi juara kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986, usai mengalahkan Perseman Manokwari 1-0. Puasa gelar selama 25 tahun pun terbayarkan.

Skuat Persib Bandung era Perserikatan 1986. (BolaSkor.com/Dokumen Istimewa)

Selanjutnya, Persib memulai visi dan misi baru untuk mengembalikan kejayaan di kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1989/1990.

Persib berhasil mengalahkan PSMS Medan 3-2, setelah sebelumnya menahan imbang PSDS 1-1. Di putaran kedua, Persib meraih kemenangan atas Persita (2-0), PS Bengkulu (2-0), dan PSDS (3-0). Persib hanya meraih hasil imbang kontra Persija Jakarta (2-2) dan dan PSMS Medan (0-0).

Pada babak 6 Besar Grup II, Persib Bandung berhasil mengalahkan Persebaya Surabaya 2-0 melalui gol yang dicetak Sutiono Lamso 64 dan 74. Lalu Persib menahan imbang PSMS Medan 0-0.

Di semifinal, Persib berhasil mengalahkan PSM Makassar 3-0 melalui gol dari Adjat Sudradjat, Robby Darwis, dan Dede Rosadi. Persib pun menjadi juara usai mengalahkan Persebaya 2-0 melalui gol Subangkit dan Dede Rosadi.

Skuat Persib Bandung Perserikatan 1990. (BolaSkor.com/Dokumen Istimewa)

Persib Kembali Juara Liga Indonesia 1994 dan ISL 2014

Benang merah era keemasan Persib 1986 dan 1990 berlanjut. Persib berhasil menjadi juara Liga Indonesia pertama 1994. Saat itu, Persib dilatih Indra Thohir dengan asisten pelatih Djadjang Nurdjaman. Dua nama yang sebelumnya ikut andil membawa Persib juara kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986 dan 1990.

Setelah itu, Persib kembali puasa gelar lama. Selama 20 tahun lamanya. Persib baru bisa mencicipi gelar juara kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air pada tahun 2014 melalui tajuk ISL.

Djadjang Nurdjaman menjadi orang terakhir era keemasan Persib tahun 1986 dan 1990. Saat Persib menjadi juara ISL 2014, Djadjang Nurdjaman merupakan pelatih kepala.

Persib Budaya Jawa Barat

Persib telah menjadi budaya Jawa Barat (Jabar) bagi masyarakat Tanah Pasundan. Persib bukan sekedar klub untuk Kota Bandung, melainkan Jabar.

"Persib telah memberikan saya pikiran yang luas. Menonton Persib adalah anugerah buat saya. Persib harus kami jaga karena merupakan budaya di Jawa Barat, khususnya di Bandung," ungkap Pentolan Viking Persib Club, Yana Umar."Ulah ngaku bobotoh lamun acan pernah ngilur, Persib Salawasna" itulah ungkapan dahsyat ala Kang Yana yang berarti jangan pernah mengaku bobotoh kalau belum pernah menjelajah.