5. Charlton Athletic (2006-07)

Charlton Athletic mampu tampil stabil di musim 2005-06 di bawah asuhan Alan Curbishley. Namun pada Mei 2006, Curbishley memutuskan mengundurkan diri dan posisinya digantikan Iain Dowie.

Setelah menuai hasil mengecewakan di awal musim 2006-07, Charlton memutuskan memecat Dowie pada November. Asisten Dowie, Les Reed mendapatkan promosi. Reed hanya mampu membawa Charlton meraih satu kemenangan dan akhirnya dipecat meski baru bertugas 41 hari.

Charlton kemudian menunjuk manajer ketiga, Alan Pardew. Meski pencapaian membaik, Pardew gagal menyelamatkan Charlton dari degradasi.

6. Fulham (2013-14)

Yang terjadi di Fulham pada 2013-14 cukup menarik. Di atas kertas, Fulham sejatinya bisa bersaing. Pasalnya tiga manajer yang menangani mereka musim itu bukanlah sembarangan, Martin Jol, Rene Meulensteen, dan Felix Magath. Ketiga manajer tersebut memiliki rekam jejak mumpuni. Meski demikian, mereka tetap gagal total.

Jol dipecat pada December setelah Fulham menelan enam kekalahan beruntun. Meulensteen, meski memiliki reputasi mumpuni sebagai pelatih di Manchester United, didepak pada Februari.

Sementara pelatih yang memiliki catatan gemilang di Bundesliga, Felix Magath, juga dipecat di akhir musim setelah Fulham terdegradasi.

7. Swansea City (2016-17)

Francesco Guidolin
Francesco Guidolin (zimbio)

Meski mampu menyelamatkan Swansea dari degradasi musim sebelumnya, eks Udinese Francesco Guidolin dipecat di awal musim 2016-17.

Posisi Guidolin diisi oleh Bob Bradley. pelatih asal Amerika Serikat ity hanya bertahan 85 hari setelah hanya meraih dua kemenangan dalam 11 laga.

The Swans kemudian menunjuk tangan kanan Carlo Ancelotti, Paul Clement. Penunjukkan Clement terbukti berhasil. Swansea mampu bangkit di paruh kedua dan berhasil bertahan di Premier League.

8. Fulham (2018-19)

Ketika Scott Parker diberikan kontrak dua tahun sebelum musim lalu berakhir, dia adalah manajer ketiga yang menangani Fulham.

Dengan kata lain, dalam rentang enam tahun, Fulham sudah dua kali memiliki tiga manajer permanen dalam satu musim di Premier League.

Musim 2018-19 Fulham mengawali bersama Slavisa Jokanovic sebagai manajer. Namun manajer yang membawa Fulham promosi hanya bertahan hingga bulan November.

Posisinya kemudian digantikan Claudio Ranieri. Itupun hanya bertahan hingga Februari. Fulham kemudian menunjuk Parker sebagai manajer sementara. Namun di sebelum musim berakhir, Parker diangkat menjadi manajer permanen. Di akhir musim, Fulham harus rela terdepak dari Premier League.