Fantastic Four Courtois-Ramos-Varane-Casemiro

Hanya kebobolan 23 gol dari 37 pertandingan terbukti krusial bagi Madrid untuk meraih gelar juara. Tujuh clean sheet dalam delapan pertandingan menjadi modal meraih gelar juara, dan hanya kebobolan empat gol dalam 10 pertandingan setelah jeda pandemi virus corona membuktikan betapa solidnya pertahanan Madrid.

Thibaut Courtois berhasil menjaga gawangnya tak kebobolan selama 500 menit. Raihan itu tak lepas dari dukungan pertahanan dari Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Casemiro. Namun, kesolidan pertahanan merupakan usaha kolektif tim – Zidane juga memastikan lini serangnya terus bekerja keras untuk merebut bola, dan ia tak segan mencadangkan pemain yang tak ingin berusaha sekuat tenaga.

21 Gol Karim Benzema dan Ragam Ketajaman

Real Madrid memainkan 26 pemain berbeda dalam 37 pertandingan LaLiga musim ini, dan 21 pemain berhasil mencetak gol. Raihan 21 gol Karim Benzema sangat krusial, namun ia juga dibantu oleh keseluruhan tim.

Jeda kompetisi juga membantu para pemain yang cedera untuk pulih dan kembali bermain. Marco Asensio yang kembali bermain dan mencetak dua gol sejak kompetisi kembali bergulir dan Ferland Mendy mencetak gol pertamanya di LaLiga dalam kemenangan 2-1 atas Granada CF. Tidak ada tim lainnya di LaLiga – termasuk FC Barcelona – yang memiliki kedalaman skuat seperti Real Madrid.

Real Madrid

Kemenangan di El Clasico

Pertandingan kunci musim ini bagi Real Madrid adalah kemenangan 2-0 atas FC Barcelona dalam El Clasico di bulan Maret. Pertandingan itu sangat sengit dan ditentukan oleh gol-gol dari Vinícius Junior dan Mariano Diaz.

Tiga poin tersebut terbukti sangat krusial di akhir musim, setelah El Clásico pertama berakhir imbang 0-0. Kemenangan membawa Madrid unggul head to head dan memberikan keunggulan psikologis atas Barça pada akhir musim.

Ambisi Tinggi

Alasan terakhir, namun tak kalah penting adalah soal ambisi. Real Madrid memiliki keinginan kuat mengangkat trofi pada akhir kompetisi.

Real Madrid terakhir kali memenangi LaLiga adalah pada musim 2016-2017. Untuk klub sebesar Madrid, itu merupakan jangka waktu yang cukup lama.

Tidak heran, Madrid dikabarkan menjadikan LaLiga sebagai fokus utama pada musim ini. Tak heran, Madrid kerap mengorbankan kompetisi lainnya demi memenangi LaLiga musim ini.