Noni Madueke di PSV Eindhoven (Laman Resmi Arsenal)

Tumbuh sebagai bagian akademi Tottenham Hotspur dan Crystal Palace, Madueke tidak melanjutkan karier di Inggris dan pindah ke akademi PSV Eindhoven.

Faktor kepindahan itu tidak lepas dari pembicaraan ayahnya dengan ayah bek Aston Villa, Ian Maatsen, dan Maatsen juga pernah berada di akademi PSV.

"Saat kami bertanding melawan mereka, salah satu orang tua mereka sedang berbicara dengan ayah saya – orang tua Ian Maatsen," kenang Madueke.

"Mereka tertawa dan bercanda, lalu ayah saya berkata akan membawa saya ke PSV."

"Begitu ayah Ian Maatsen menyadari keseriusan ayah saya, ia langsung menghampiri dan memberi tahu pelatih mereka."

"Mereka datang dan menonton beberapa pertandingan lagi, lalu datang di akhir musim dan berkata mereka ingin melakukannya," tambah Madueke.

2. Berkembang di Belanda

Meninggalkan kehidupannya di London untuk pindah ke Belanda, Madueke membuat keputusan tepat dalam mengembangkan kariernya.

Gabung akademi PSV pada 2018, Noni berkembang dan membuat debut di tim senior untuk Jong PSV, tim cadangan untuk tim utama, kala bermain melawan NVV Maastricht pada Agustus 2019.

Empat gol dari enam laga cukup membawa Madueke promosi ke tim utama PSV.

3. Dampak Instan

Promosi ke tim utama, tidak butuh waktu lama bagi Madueke tampil bagus di level yang lebih tinggi dan memberikan dampak instan.

Madueke mencetak gol kala PSV menang 2-1 atas Emmen pada September 2020.

Setelahnya, Madueke bermain 80 kali untuk PSV, mencetak 20 gol, menciptakan 13 assists, dan ia memenangi Piala KNVB dan Johan Cruyff Shield, mencetak dua gol kala melawan Ajax Amsterdam pada 2021.

4. Terinspirasi CR7