5. Glenn Victor Sutanto (Renang)

Meski belum mengungguli prestasi rekannya, I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor Sutanto tentu juga punya raihan prestasinya sendiri.

Baca Juga:

8 Atlet Putri Indonesia yang Bisa Buat Anda Jatuh Hati di SEA Games 2019

Atlet renang kelahiran Bandung, 7 November 1989 ini pernah meraih 2 medali perak di dua nomor berbeda. Medali pertama diperoleh di nomor perorangan 100 m gaya punggung, sedangkan medali perak kedua diraih bersama-sama dengan Richard Sam Bera, Andi Wibowo, dan Herry Yudhianto di nomor beregu 4 x 100 m medley relay dalam ajang SEA Games 2007.

Glen Victor
Glenn Victor (Istimewa)

Di tahun 2013 lalu, Glenn juga berhasil menambah medali perak bagi tim renang Indonesia di ajang Asian Indoor & Martial Arts Games (AIMAG), di Korea Selatan.

Dengan menggunakan jatah wildcard bersama perenang Yessy Yosaputra, Glenn turun di nomor 100 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Setahun kemudian di nomor yang sama, Glenn berhasil memperoleh medali perunggu di ajang SEA Games 2017 lalu.

6. Edgar Xavier Marvelo (Wushu)

Sudah menggeluti wushu sejak berusia 6 tahun, prestasi Edgar Xavier Marvelo sebagai atlet wushu tak bisa dianggap enteng. Atlet kelahiran 16 Desember 1998 ini mendalami wushu hingga usia 13 tahun hingga berhasil meraih kemenangan pertamanya di ajang kejuaraan wushu dunia tingkat junior.

Edgar Xavier
Edgar Xavier (Istimewa)

Mulai dari medali perunggu, perak, hingga emas pernah diraih oleh Edgar sejak memulai kariernya sebagai atlet wushu Indonesia. Ia tercatat pernah meraih medali emas di tiga kejuaraan berbeda, seperti Kejuaraan Wushu Dunia Junior di Singapura (2011), Asean Schools Games di Filipina (2014), dan Kejuaraan Nasional Wushu Junior (2015).

Pada Kejuaraan Wushu Dunia di Kazan, Rusia tahun 2017, ia berhasil meraih medali perak pertamanya. Di SEA Games Malaysia 2017 ia berhasil memperoleh medali perunggu. Sementara pada ajang Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta, Edgar berhasil mendapatkan medali perak di kelas Cangquan Putra.

7. Surliyadin (Basket)

Walaupun lebih suka dengan voli, kesukaan Surliyadin dengan dunia basket bermula ketika berada di SMA karena sering bermain bersama teman-teman di ekstrakulikuler sekolah.

Surliyadin
Surliyadin (Istimewa)

Perjalanan kariernya berawal dari kejuaraan daerah di Aceh yang diikuti pada tahun 2007. Setahun kemudian, Surliyadin dipanggil untuk mengikuti seleksi masuk tingkat provinsi KU-18 di Jogjakarta dan mendapatkan tawaran untuk masuk ke Pupuk Iskandar Muda Nangroe Aceh Darussalam (PIMNAD) yang bermarkas di Bandung.

Setelah masuk PIMNAD dan mengikuti seleksi Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) 2011, ia berhasil meraih medali emas pertamanya. Di PON 2012 Riau, ia mendapatkan tawaran untuk bergabung ke Garuda Bandung, dan berada di sana selama satu tahun. Bersama Garuda Bandung, Surliyandi berhasil membawa tim ke peringkat tiga NBL di musim 2013/2014.

Kemudian ia bergabung ke JNE BSC Bandung Utama ketika kuliah di Universitas Widyatama Bandung hingga saat ini.* (Shyanne Gunawan)