2. Luis Suarez
Tanpa Neymar, kombinasi kerja sama Messi dan Luis Suarez tetap padu dalam taktik 4-4-2 yang biasa diterapkan Valverde. Messi dengan talenta alamiahnya ketika menggiring bola, sementara Suarez dengan kelincahan dan ketajamannya dalam mencetak gol.
Musim lalu Suarez mencetak 25 gol dari 33 laga LaLiga, musim ini sudah tiga kali ia mencetak gol dari empat laga. Ketajamannya akan terus membaik karena El Pistolero jarang sekali melewatkan peluang jika mendapatkannya di area penalti lawan.
Bukan tanpa alasan striker berusia 31 tahun dijuluki salah satu penyerang terbaik Eropa. Tidak hanya tajam mencetak gol, agresivitas Suarez kerapkali mengundang lawan untuk melakukan pelanggaran atau terprovokasi dengannya.
Lawan juga kesulitan menjaganya karena Suarez bukan tipe penyerang yang hanya diam saja berdiri di area kotak penalti. Ia tipe striker modern yang rajin menjemput bola dan ikut terlibat proses serangan Barca. Jika duet Messi-Suarez sudah menggila bersama, pertahanan lawan hanya bisa berdoa ketika menghadapi mereka.