Tjun Tjun/Johan Wahjudi

Dekade 1970an merupakan era kejayaan bulu tangkis Indonesia. Kalau di tunggal putra ada Rudy, ganda putra memiliki Tjun Tjun/Johan Wahjudi sebagai raja.

Indonesia punya dua jagoan di ganda putra, selain Tjun/Johan, ada Ade Chandra/Christian Hadinata. Namun, nama pertama lebih sering menang saat itu.

Total lima kali kedua pasangan bersua di final All England dan Tjun/Johan menang empat kali. Total Tjun/Johan memenangi enam gelar All England.

Christian Hadinata/Imelda Wiguna

Bicara soal Christian Hadinata, dirinya tidak kalah melegenda. Total, tiga kali Christian memenangi All England, dua kali di ganda putra, satunya pada nomor ganda campuran.

Saat berpasangan dengan Imelda Wiguna, Christian memang hanya menggamit satu gelar All England. Namun, keduanya sama-sama memiliki torehan unik di Indonesia.

Selain Christian maupun Imelda, tak ada pebulu tangkis Indonesia yang mampu menang dalam dua nomor berbeda. Christian meraih dua gelar ganda putra sementara Imelda memenangi satu trofi ganda putri.

Susy Susanti

Sejak Susy Susanti pensiun, Indonesia seolah kesulitan mencari pebulu tangkis tunggal putri kelas dunia. Susy menetapkan standar yang tinggi untuk suksesornya.

Hingga saat ini, Susy merupakan satu-satunya pebulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade. Selain itu, raihannya di All England juga cukup apik.

Sepanjang kariernya Susy lima kali melaju ke final All England. Dari lima kesempatan, Susy sukses membawa pulang empat gelar di antaranya.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Setelah era Christian/Imelda, ganda campuran Indonesia seolah tak terdengar di All England. Sampai akhirnya era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Pasangan yang akrab dengan sapaan Owi/Butet itu memenangi All England tiga kali beruntun. Selain keduanya, hanya Chung Myung-hee/Park Joo-boong asal Korsel yang mampu melakukannya.