4. Sete Gibernau Satu lagi pembalap korban superioritas Rossi saat berada dalam puncak karier. Gibernau sempat diplot Honda sebagai penerus Mick Doohan yang begitu sukses.

Sayang dalam beberapa duel kontra Rossi, dan paling ikonik di Jerez, telah menjatuhkan mental Gibernau. Alhasil torehan sembilan kemenangan, 30 podium, dan 13 pole position yang diraih Gibernau seakan terasa hambar.

Prestasi Gibernau pun mentok sebagai runner-up MotoGP musim 2003 dan 2004. Gibernau juga tidak merasakan banyak sukses ketika berlomba di kelas 250 cc.

Capirossi
Loris Capirossi (Zimbio)

5. Loris Capirossi Naik kelas ke 500 cc musim 1995 setelah menjadi runner up kelas 250 cc musim 1993 dan posisi tiga satu tahun berikutnya. Namun ia hanya satu tahun di 500 cc dan kembali turun kelas ke 250 cc pada musim 1997.

Sebuah keputusan tepat lantaran Capirossi merasakan titel juara dunia kelas 250 cc tahun 1998. Kemudian ia kembali ke kelas 500 cc musim 2000. Dia mengakhiri karier di MotoGP dengan merasakan sembilan kemenangan, 42 podium, dan 13 pole position.

Sayang prestasi terbaik Capirossi hanya posisi tiga musim 2001 dan 2006. Alhasil ia bahkan gagal merasakan runner-up seperti empat pembalap lain yang telah disebutkan di atas.*

Baca Berita Selengkapnya soal MotoGP Lainnya di KabarOto.com