James Donaldson

James Donaldson

Efisiensi menjadi alasan James Dolandson terpilih masuk NBA All Star 1988. Saat itu Donaldson menorehkan persentase 55,8 field goal.

Nyatanya Donaldson terpilih masuk NBA All Star sebagai pengganti. Saat itu Steve Johnson yang seharusnya tampil malah menderita cedera.

Bahkan NBA All Star tidak pernah masuk ke radar Donaldson lagi. Sempat pensiun pada 1993, dia kembali semusim pada 1994-1995.

Antonio Davis

Antonio Davis

Berkarier di NBA sejak 1993 sampai 2006, Antonio Davis merupakan pemain berkualitas. Sayangnya statistik Davis tidak terlalu bagus.

Plus minus offensive box merupakan statistik ang terbilang baru di NBA. Dalam hitung-hitungan tersebut, Davis hanya bagus pada musim 1998-1999.

Davis sendiri memiliki catatan buruk di plus minus defensive box. Anehnya, dia terpilih masuk NBA All Star pada 2001 karena saat itu kedua plus minus box belum tersedia.

Doc Rivers

Doc Rivers

Semasa menjadi pelatih, Doc Rivers dua kali menangani tim NBA All Star. Keduanya tercipta saat dia masih menangani Boston Celtics, pada 2008 dan 2011.

Akan tetapi, karier Rivers sebagai pemain tidak semulus itu. Hanya satu kali dia terpilih masuk NBA All Star, tepatnya pada 1988.

Saat itu Rivers masih membela Atlanta Hawks. Sepanjang musim pria yang kini menangani Philadelphia Sixers itu menorehkan 14,2 poin dan 9,3 assist per game.

Gordon Hayward

Gordon Hayward

Apabila dilihat dari bakat, seharusnya Gordon Hayward tidak masuk ke daftar ini. Namun, masalah inkonsistensi serta cedera musiman membuatnya masuk ke sini.

Kaki Hayward berkali-kali menderita cedera. Bahkan, kini dia sampai kehilangan tempat di Boston Celtics sehingga pindah ke Charlotte Hornets.

Hayward masuk ke NBA All Star 2017 dengan statistik cukup bagus. Dia mencatatkan 21,9 poin, 3,5 assist, serta 5,4 rebound per game.