Hamka Hamzah

Pemain pemain kelahiran Makassar, 36 tahun silam ini mengawali kariernya bersama PSM Makassar pada tahun 2001-2002. Hanya berselang satu tahun, ia langsung bergabung bersaama Persebaya Surabaya dan kembali bertahan hanya satu tahun saja.

Selepas dari Persebaya, Hamka langsung pindah ke Persik Kediri dan dikontrak dengan durasi dua tahun. Setelah sudah puas bermain di Jawa Timur, Hamka Hamzah mencoba peruntungannya untuk bermain bersama tim Ibu Kota.

Hamka Hmazah (Instagram)

Bersama Persija, Hamka terbilang cukup lama, ia bermain selama tiga musim untuk Macan Kemayoran. Setelah itu tahun 2009, ia bermain untuk Persisam Samarinda, lalu lanjut ke Persipura tahun 2010. Bersama Persipura Hamka berhasil memberikan satu gelar juara Liga Indonesia.

Mitra Kikar dan PKNS Malaysia menjadi pelabuhan selanjutnya sebelum akhirnya kembali ke Persisam. Lalu pemain yang identik dengan nomor punggung 23 itu pindah ke Arema Cronus pada tahun 2015, semusim berselang ia kembali ke PSM Makassar dan selanjutanya bergabung ke Sriwijaya.

Tahun 2019, Hamka kembali ke Arema yang sudah berganti nama menjadi Arema Indonesia. Tahun ini Hamka bergabung bersama Persita. Selama 19 tahun berkarier total 11 klub sudah dibela oleh Hamka Hamzah.

Raphael Maitimo

Pemain naturalisasi ini bisa dibilang mejadi salah pemain yang fenomenal di Indonesia. Selama satu dekade terkahir, Maitimo berhsail membela 11 klub. Namun uniknya, 11 tim yang ia bela sama sekali belum bisa mendapatkan gelar juara.

Pertama datang ke Indonesia, Raphael Maitimo bergabung bersama Bali Devata pada tahun 2011. Setelah itu, ia pergi ke pulau Kalimantan dan membela Mitra Kukar pada tahun 2013. Setelah itu, ia kembali pindah tim yang berbeda pulau, kali ini ia merapat ke Sriwijaya FC tahun 2015.

Raphael Maitimo. (Istimewa)

Tak butuh waktu lama, pada tahun yang sama Maitimo berpindah klub ke Persija Jakarta. Setelah itu, ia bermain untuk Arema Cronus tahun 2016. Setahun setelahnya ia bermain untuk Persib Bandung.

Menariknya pada tahun 2018 dan 2019, Maitimo bermain untuk empat tim yang bereda, pada putaran pertama tahun 2018 ia bermain untuk Madura United dan setenga musim selanjutnya ia bermain untuk Persebaya Suarbaya.

Hal serupa ia lakukan pada tahun 2019, awal musim ia bermain untuk PSIM Yogyakarta. Setengan musim setelahnya ia bermain untuk PSM Makassar. Tahun ini ia bermain untuk Persita Tangerang.

Raphael Maitimo. (Istimewa)

Patrich Wanggai

Pemain asal Papua ini mejadi salah satu pemain kutu luncat yang ada di Indonesia. Total suadh 12 tim yang sudah pernah ia bela sejak mengawali karier sepak bolanya pada tahun 2007 silam.

Persewon Wondama menjadi klub pertama Wanggai pada 2007-2008 sebelum hijrah ke Perseman Manokwari untuk 2008-2009, Persidafon Dafonsoro 2009-2012, Persipura Jayapura 2012-2014.

Tahun 2014 pemain berusia 31 tahun ini sempat hijrah ke Malaysia dan bermain untuk T-Team. Tak betah di Malaysia, ia kembali ke Indonesia dan bermain untuk Sriwijaya FC. Setelah itu Wanggai juga sempat merasakan ganasnya liga Timos Leste ketika bergabung dengan Karketu Dili tahun 2016.

Baca Juga:

4 Pemain Dunia yang Pernah Nikmati Fasilitas Bali United

5 Laga Paling Bersejarah Arema

Hanya setengah musim di sana Wanggai akhirnya kembali ke Indonesia untuk Madura United. Setelah itu ia bermain untuk Borneo FC (2017), kembali ke Sriwijaya FC di tahun berikutnya, Persib Bandung (2018), terakhir Kalteng Putera.

Tahun ini, ia bermain untuk Persebaya Suarabaya. Selama berkarier di Indonesia, Wanggai tercatat pernah merasakan gelar juara. Bersama Persipura, eks penyerang Timnas Indonesia ini merengkuh trofi Liga Indonesia musim 2013.

Patrich Wanggai. (Dok. Persib)

O.K John

Kiprah pemain kelahiran Nigeria yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia ini bisa bilang cukup baik. Sampai dengan tahun 2020 ini, terhitung ia sudah 15 tahun berkarier di Indonesia.

Selama 15 tahun itu sudah ada 11 tim yang sudah ia bela. Bahkan ia pernah bermain untuk tim Malaysia, PDRM tahun 2015 dan UiTM selama satu musim pada tahun 2017. Selebihnya dari timur sampai barat Indonesia sudah ia pernah bela.

Berawal dari Persidafon Dafonsoro pada 2005-2006, Gresik United 2006-2007, Persiwa Wamena 2007-2009, Persik Kediri 2009-2010, kembali ke Persiwa 2010-2013, Bhayangkara FC 2014, Persija Jakarta 2015, Mitra Kukar 2015-2016, Madura United 2018, Persebaya Surabaya 2018, Kalteng Putra 2019, dan Barito Putera 2020.

O.K Jhon (Istimewa)

Herman Dzumafo

Selain dari empat nama tersebut, ada satu lagi pemain naturalisasi yang sering berpindah-pindah klub. Namun dua tahun terakhir, pemain ini sudah membela Bhayangkara FC. Ia adalah Herman Dzumafo.

Selama 13 tahun perjalanannya berkarier di Indonesia. Pemain yang kerap disapa Papa ini sudah membela delapan tim berbeda.

Klub pertama Dzumafo adalah PSPS Pekanbaru pada 2007-2011. Dari sana, pemain berusia 40 tahun itu hijrah ke Arema Indonesia pada 2011-2012, Persib Bandung 2012-2013, Sriwijaya FC 2013, Mitra Kukar 2014, Gresik United 2015-2016, Persela Lamongan 2016.

Herman Dzumafo sempat kembali ke PSPS yang membawa nama PSPS Riau 2017, dan Bhayangkara FC sejak 2018. Ketika Bhayangkara FC dilatih Simon McMenemy ia kerap menjadi penentu kemenangan tim.

Herman Dzumafo. (Media Bhayangkara)