DeMar DeRozan
Ketika masih membela Toronto Raptors, DeMar DeRozan empat kali masuk NBA All-Star. Sayangnya, pindah ke San Antonio Spurs membuat DeRozan kehilangan kesempatan tersebut.
Pada musim 2020-2021, DeRozan emngalami perubahan peran. Rataan poinnya memang menjadi hanya 19,5 angka, tetapi dari segi assist, jumlahnya meningkat menjad 6.6 assist.
Posisi Spurs pun cukup meningkat musim ini. Skuat asuhan Gregg Poppovich menempati peringkat kedelapan wilayah Barat NBA dan berpeluang lolos ke playoff.
Andre Drummond
Kali terakhir masuk NBA All-Star pada 2018, Andre Drummond menorehkan 15,0 poin dan 16.0 rebound per laga. Sayangnya setelah itu dia seolah diabaikan oleh All-Star.
Pada musim lalu, setelah dua tahun absen dari All-Star, Drummond pindah ke Cleveland Cavaliers. Keputusan tepat karena dia menjadi kunci Cavaliers tampil apik di musim 2020-2021.
Cavaliers masuk zona playoff di peringkat kedelapan wilayah timur. Drummond sendiri mencatatkan torehan 18,5 poin perlaga dan 15,1 reboun per pertandingan.
Bradley Beal
Kegagalan Bradley Beal masuk NBA All-Star 2020 sempat menjadi kontroversi. Pasalnya, Beal bermain apik meski Washington Wizards tidak terlalu bagus.
Padahal kondisi serupa sudah terjadi sejak NBA 2017-2018 dan 2018-2019, saat Beal masuk ke All-Star. Kini, dengan kondisi masih sama, pebasket 27 tahun itu lebih berpeluang kembali ke All-Star.
Rasanya sulit mengabaikan Beal dari All-Star musim ini. Dengan segala keterbatasannya, dia menorehkan 34,9 poin per pertandingan, 5,1 rebound, dan 4,7 assist.
Nikola Vucevic
Orlando Magic sempat tampil apik pada awal NBA 2020-2021. Dari delapan pertandingan pertama mereka, Magic menorehkan enam kemenangan.
Dengan badai cedera di tubuh Magic, performa mereka memang menurun. Namun, penampilan Nikola Vucevic tetap luar biasa. Tentu mengherankan Vucevic tidak masuk All-Star 2020 setelah debut pada 2019.
Pada NBA 2020-2021, Vucevic menorehkan catatan 22,6 poin dan 10,9 rebound. Torehan itu belum ditambah persentase 44,1 persen dari enam percobaan tembakan tiga angka.