3. Mason Mount Digembleng Jadi Suksesor Lampard

Mason Mount

Dalam formasi 4-2-3-1, Mason Mount selalu ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang striker tunggal. Dalam empat kesempatan laga pramusim, Lampard menjadikannya starter tiga kali. Ini bisa jadi bukti kepercayaannya kepada pemain berusia 20 tahun.

Pilihannya tidak salah memainkan Mount. Dia menjadi metronom permainan Chelsea dengan visi bermain dan bekerja sama baik dengan Christian Pulisic, Abraham, dan Pedro. Mount menjalani peran yang dahulu dimainkan oleh Lampard dengan baik.

Selain Mount, Lampard juga memiliki opsi lain untuk dimainkan di posisi itu, yakni Ross Barkley. Eks gelandang serang Everton bermain sama baiknya dengan Mount di posisi itu.

4. Seleksi Pemain ala Frank Lampard

Frank Lampard

Meski tidak bisa mendaftarkan pemain-pemain baru, skuat Chelsea cukup gemuk dan Lampard tetap dapat menjual beberapa pemain. Dalam skuat terkini, nama Tiemoue Bakayoko dan Kenedy bisa saja dilego klub.

Di lini tengah, Lampard sudah memiliki Jorginho, Mateo Kovacic, N'Golo Kante, Ross Barkley, dan Mason Mount. Belum lagi ada Danny Drinkwater yang memenuhi kriteria pemain lokal yang dapat bermain di Premier League dan Liga Champions.

Bakayoko dan Kenedy bisa jadi akan dijual Lampard. Nama yang disebut pertama masih berharga tinggi karena masih relatif muda, berpengalaman, dan juga berkualitas.

5. Tempo Bermain Barcelona Masih Lambat

Frenkie de Jong

Barcelona bisa memanfaatkan waktu tanpa Luis Suarez dan Lionel Messi yang masih berlibur usai bermain di Copa America 2019 dengan melakukan beberapa eksperimen taktik. Fans Barcelona juga harus mulai beradaptasi melihat klub mereka tanpa sang megabintang.

Terlihat jelas kala melawan Chelsea, Barcelona bermain dengan tempo lamban kala menguasai bola dan membuka kans bagi Chelsea melakukan tekanan. Memang, ini masih pramusim dan laga uji coba pertama bagi Barcelona, tapi, mereka harus memiliki warna bermain yang berbeda.

Kehadiran Griezmann dan De Jong harusnya bisa mengubah permainan Barca. De Jong dapat meningkatkan tempo bermain Barca ketika dibutuhkan, sementara Griezmann dapat memberikan kecepatan bermain di lini depan.