4. Fakhri Husaini

Fakhri Husaini saat menangani Timnas U-19. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Bermain dan hidup hanya untuk Pupuk Kaltim, merupakan frasa yang tepat untuk menjelaskan sosok Fakhri Husaini. Pemain kelahiran Aceh ini memiliki karier cemerlang selama sembilan tahun bersama klub yang berganti nama menjadi PKT Bontang tersebut.

Panggilan Timnas Indonesia juga didapat sang playmaker ketika membela klub asal Kalimantan tersebut. Meski begitu prestasi terbaiknya adalah finalis Liga Indonesia 1999/2000.

Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 2001, Fakhri Husaini sebetulnya mendapatkan pekerjaan di Pupuk Kaltim. Tetapi kecintaannya pada sepakbola membuatnya mantap mengikuti sejumlah kursus kepelatihan.

Hasilnya kini jelas bisa dirasakan seluruh penikmat sepak bola Indonesia. Fakhri Husaini sukses mengantarkan Bagus Kahfi dan kawan-kawan menjuarai Piala AFF U-16 2018 dan mencapai delapan besar Piala Asia U-16 2018.

Bersama tim yang sama, Fakhri naik tingkat dan berhasil membawa Indonesia meraih peringkat ketiga Piala AFF U-18 2019 dan lolos ke Piala Asia U-19 2020. Namun sayang, kontraknya tak dilanjutkan PSSI dan kini dirinya kembali ke Bontang untuk meneruskan karir sebagai pegawai Pupuk Kaltim.

Baca Juga:

5 Laga Paling Bersejarah Persib Bandung

11 Pemain Terbaik Versi Rezaldi Hehanussa, Didominasi Pemain Barcelona

5. Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

Siapa yang tak kenal penyerang Indonesia yang satu ini? Di era jayanya, pria yang akrab disapa kurus ini merupakan predator yang mematikan di kotak penalti lawan.

Sempat mencoba mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada pemilihan 2018 lalu, Kurniawan kini berubah haluan 180 derajat.

Sejak kegagalan tersebut, Kurniawan Dwi Yulianto banting setir ke dunia kepelatihan dan mengikuti sejumlah kursus. Kesempatan menjadi asisten pelatih timnas yang didapatkan sejak tahun 2018 juga membantunya mencapai fase yang diambilnya saat ini.

Keberhasilan meraih medali perak saat menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games 2019, membuat klub asal Malaysia, Sabah FA, berharap banyak dengan sentuhan tangan dinginnya.

Namun pagebluk Corona yang terjadi, membuat kompetisi sepak bola di Malaysia ikut terhenti. Bahkan Kurniawan terpaksa harus terkunci di Negeri Jiran akibat aturan lockdown yang diberlakukan pemerintahan Malaysia. (Laporan Kontributor Bima Pamungkas/Madura)