Kemenangan atas Everton pada April 1999 mempunyai arti sendiri bagi Liverpool yang saat itu diarsiteki Gerard Houllier. Itu adalah kemenangan pertama The Reds atas rival abadi dalam lima tahun.
Setelah Olivier Dacourt membuka keunggulan tuan rumah pada menit pertama, Robbie Fowler menyamakan skor lewat titik penalti di menit ke-15.
Usai mencetak gol, Fowler melakukan selebrasi unik dengan memperagakan orang yang mengisap kokain.
Selebrasi ini merupakan tanggapan Fowler terhadap fans Everton yang sebelumnya menuduh dirinya terjerat kasus narkoba. Selebrasi ini berbuntut denda dan hukuman larangan main empat laga dari FA.
Kemenangan 2-1 Liverpool di Goodison Park pada Oktober 2007 diwarnai pertandingan sepak bola cepat, keras, penuh emosi, dan kontroversial. Bagi penonton netral, duel ini sangat menarik untuk dinikmati.
Everton unggul lebih dulu, ketika Sami Hyypia membuat bola masuk ke gawang Pepe Reina.
Liverpool berhasil menyamakan skor pada awal babak kedua lewat tendangan penalti setelah Steven Gerrard dijatuhkan Tony Hibbert. Dirk Kuyt sukses menjalankan tugasnya.
Di detik-detik akhir, wasit Mark Clattenburg kembali menunjuk titik putih. Dia menganggap Lucas Leiva dilanggar oleh Phil Neville.
Pemain tuan rumah langsung menyerbu Clattenburg karena menilai Leiva melakukan diving. Clattenburg tetap pada keputusannya dan Kuyt kembali membobol gawang Everton.
Jelang pertandingan selesai, giliran Everton meminta penalti setelah Joleon Lescott dijatuhkan Jamie Carragher. Namun tak digubris Clattenburg. The Reds akhirnya keluar sebagai pemenang.
Pada laga ini Everton berhasil membawa pulang tiga poin dari Anfield setelah menang tipis 1-0 di laga yang berlangsung pada 27 September 1999.
Gol Everton dicetak Kevin Campbell pada babak pertama. Namun berita yang mencuat dari derby ini adalah perkelahian antara Francis Jeffers melawan kiper Liverpool Sander Westerveld.
Perkelahian keduanya berawal dari diusirnya Steven Gerrard setelah melakukan pelanggaran keras. \
Francis Jeffers dan Sander Westerveld juga akhirnya diusir dari lapangan.
Karena jatah pergantian Liverpool sudah habis, bek Steve Staunton menggantikan Westerveld di sisa laga.
"Saat itu emosi sedang tinggi. Beruntung buat saya wasit meminta kami keluar lapangan tidak bersamaan. Saya tahu dia (Westerveld) bertubuh lebih besar. Saya senang karena wasit meminta saya keluar lebih dulu karena saya bisa lebih dulu masuk ruang ganti dan mengunci pintu," ujar Jeffers dikutip Liverpool Echo.