Pertahanan Kukuh Tinggal Kenangan

Leonardo Bonucci

Satu di antara titik lemah yang paling terasa adalah pada sisi pertahanan. Lini belakang Juve yang terkenal sulit ditembus kini tinggal kenangan.

Juventus memang menjadi juara Serie A 2019-2020. Namun, Bianconeri kebobolan 43 gol dari 38 pertandingan. Jumlah tersebut merupakan satu di antara yang terbanyak dalam sembilan musim kekuasaan Bianconeri.

Absennya Giorgio Chiellini dan menghilangnya Andrea Barzagli membuat Leonardo Bonucci memangku beban lebih berat. Apalagi, Matthijs de Ligt masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menyatu dengan permainan Juve.

Lini Tengah Pas-pasan

Juve Vs Lyon

Juventus tidak memiliki gelandang-gelandang kelas wahid pada musim ini. Satu-satunya nama yang paling bersinar adalah Miralem Pjanic.

Masalah La Vecchia Signora kian pelik karena Sami Khedira kerap mengalami cedera. Sementara itu, Adrien Rabiot dan Aaron Ramsey sibuk mempelajari kultur sepak bola Italia.

Walhasil, pemain muda seperti Rodrigo Bentancur menjadi pilihan utama. Namun, pemain muda masih minim pengalaman dan rentan melakukan kesalahan. Hal itu terbukti dengan pelanggaran di kotak terlarang yang dilakukan Bentancur.

Tak Punya Mental Juara di Eropa

Terakhir kali Juventus meraih gelar Liga Champions adalah pada musim 1995-1996. Setelah itu, prestasi terbaik Juve adalah menembus final.

Juventus dikenal sebagai tim terkuat di Serie A. Namun, mental juara Juve hanya sebatas kancah domestik.

Juventus kerap kesulitan ketika berlaga di kompetisi Eropa. Apalagi, pada laga melawan Lyon, Juve kalah pada pertemuan pertama.

Pemain yang paling memiliki mental juara di Juventus adalah Cristiano Ronaldo. Namun tentunya, satu pemain tidak cukup untuk membawa ke gelar juara.