Menyuntikkan Dana Segar

Barcelona dikabarkan mengalami penurunan pendapatkan hingga 600 juta euro karena pandemi virus corona. Akibatnya, neraca keuangan Barca menjadi tidak seimbang.

Menjual Messi sama saja dengan menyuntikkan dana segar. Apalagi, jika pemain 33 tahun tersebut bisa laku seharga klausul rilis yakni 700 juta euro.

Jika tidak pun, Barcelona diperkirakan akan menjual Messi di atas harga Neymar (222 juta euro). Uang dari hasil penjualan Messi akan sangat berarti untuk Barca. Satu di antara manfaatkan adalah untuk memboyong pemain anyar.

Selain itu, tak adanya Messi di Barcelona juga bisa dilihat sebagai cara penghematan dari sisi pengeluaran gaji. La Pulga digosipkan menerima upah hingga 50 juta euro per musim.

Lionel Messi

Tak Menyimpan Bom Waktu

Mempertahankan Lionel Messi sama saja dengan menyimpan bom waktu. Messi bisa sewaku-waktu membuat keributan yang berakibat fatal.

Keinginan Lionel Messi pergi dari Camp Nou sudah bulat. Itu artinya, Messi tidak akan memberikan yang terbaik ketika tetap bertahan.

Dengan peran dan kontribusi di lapangan dan ruang ganti, Messi bisa membuat kondisi Barcelona menjadi berantakan. Selain itu, Barca juga terancam kehilangan Messi secara cuma-cuma pada akhir musim 2020-2021.

Membahagiakan Lionel Messi

Alasan yang terakhir memang terdengar sebagai anomali. Namun, dengan apa yang sudah diberikan Messi, Barcelona sudah selayaknya memenuhi permintaan sang bintang.

Lionel Messi merasa siklusnya di Barcelona sudah usai. Bukan tanpa prestasi, Messi pergi dengan menggoreskan tinta emas. Messi adalah pemain terbaik sepanjang masa untuk Barcelona.

Oleh sebab itu, suatu kewajaran jika Barcelona membuat Messi bahagia dengan cara membuka pintu pergi. Dengan cara tersebut, hubungan Messi dengan Barcelona akan tetap berjalan erat.