3. Efek Kepergian Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo

Penyebab Kemunduran Drastis Real Madrid
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo

Kepergian keduanya terkesan dianggap sederhana dengan pemikiran "pelatih atau pemain lain bisa menggantikan mereka." Tapi faktanya, terlihat betapa besarnya Real Madrid merindukan kedua sosok ikonik tersebut.

Selayaknya peramal, Zidane dan Ronaldo sepertinya tahu era kejayaan Madrid telah berakhir dan pergi di awal musim ini (Zidane di akhir musim lalu). Keputusan mereka tepat.

“Zidane cukup pintar untuk keluar dari sana (Madrid) tepat waktu ketika mereka kehilangan Ronaldo. Itulah intinya. Dan siapa pun (pelatih) yang datang setelah itu memiliki tugas yang sulit. Anda tidak punya Ronaldo, maka Anda kehilangan 50 gol,” tutur Ruud Gullit.

Ronaldo selalu menginspirasi tim di momen sulit dengan gol atau assist-nya, sementara Zidane, dengan karisma yang dimilikinya, selalu mampu memaksimalkan potensi pemain-pemain skuat. Efek Zidane itu tidak dimiliki Julen Lopetegui atau Santiago Solari.

Baca Juga : Santiago Bernabeu dan Semangat 1995-Nya Ajax Amsterdam

4. Masalah Internal

Masalah Internal
Gareth Bale

Gareth Bale punya masalah dengan keegoisannya untuk menjaga jarak dengan pemain-pemain Madrid, dan tampak selalu tertekan menggantikan Ronaldo. Performa terbaiknya tidak terlihat dan fans selalu menjadikannya kambing hitam.

Isco, Marcelo, dan Keylor Navas, menjadi bom waktu yang siap meledak karena tak lagi jadi pilihan pertama dalam skuat utama Madrid. Tinggal menunggu waktu hingga ketiganya mengajukan permintaan transfer.

Situasi itu dibiarkan terjadi di ruang ganti pemain oleh jajaran direksi Madrid. Tak ayal, masalah internal Madrid memengaruhi performa tim yang bermain tanpa nyawa, kolektivitas, dan cenderung bermain individu dengan kualitas teknik.