Luciano Leandro

Nama Luciano Leandro memang tidak asing untuk para The Jakmania. Kedatangnyanya pada tahun 1999 dari PSM Makassar langsung memberikan seentuhan magisnya. Ia baru memberikan gelar juara untuk Persija Jakarta pada tahun 2001.

Pemain yang memiliki ciri khas dengan rambut panjangnya itu mampu memberikan warna lain untuk skuat Persija. Di musim pertamanya ia turut membawa Persija menjuarai Ligina VII. Di final, di Stadion Gelora Bung Karno, 7 Oktober 2001, Persija Jakarta mengalahkan PSM Makassar dengan skor 3-2.

Persija Jakarta Tahun 2001. (Istimewa)

Sebelum membela Persija Jakarta, pemain asal Brasil ini juga terbilang cukup sukses bersama PSM Makassar. Akan tetapi, bremain selama empat musim bersama Juku Eja, ia hanya berhasil membawa PSM Makassar menjadi semifinalis Ligina III dan periangkat 1 wilayah timur pada Ligina IV.

Setelah 2001, sebenarnya penampilan Persija Jakarta tidak buruk tahun 2002 mereka bermain sampai babak delapan besar. 2003 Macan Kemayoran berada di posisi ketujuh, sementara di akhir tahun membela Persija, ia hanya mampu membawa Persija berada di peringkat 3.

Antonio Claudio

Antonio Claudio atau yang biasa dipanggil Toyo menjadi pilar pemain asing sukses bersama Persija. Duetnya bersama Nuralim menjadi benteng yang kokoh bersama untuk Persija.

Hal ini lah yang menjadikan pertahanan Persija sulit ditembus ditambah peran Mbeng Jean di posisi penjaga gawang yang membuat Persija semakin sulit ditembus pertahan lawan.

Persija Tahun 2001. (Istimewa)

Bersama Persija, Toyo bergabung selama tiga tahun. Sempat pindah ke Semen Padang satu musim, Toyo kembali bergabung bersama Persija tahun 2005 sebelum akhirnya ia memutuskan pindah ke tim rival Persib Bandung.

Pria yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia ini menjadi bagian dari gelar juara tahun 2001. Uniknya setelah menjadi pelatih, Toyo juga berhasil memberikan gelar juara untuk Macan Kemayoran pada tahun 2018 silam.

Antonio Claudio saat menjadi asisten Pelatih Persija. (Instagram)

Rohit Chand

Di era sepak bola modern seperti ini, Jakmania pasti tidak bisa mengeyampingkan nama pemain asing asal Nepal, Rohit Chand. Rohit merupakan salah satu pemain asing yang paling lama membela Persija, total sudah tujuh tahun ia sudah membela Macan Kemayoran.

Bersama Persija, pemain berusia 28 tahun itu bisa dibilang sudah mendapatkan segalanya. Tahun 2018 lalu, ia berhasil memberikan gelar juara ke-11 Persija Jakarta dan berhasil memberikan gelar juara Piala Presiden.

Rohit Chand (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Tidak hanya itu saja, peran Rohit pada tahin 2018 lalu memang sangat vital. Selama pergantian pelatih dari mulai Stefano Cugurra, Ivan Kolev, Julio Banuelos, Edson Tavares, dan Sergio Farias, ia tidak pernah kehilangan posisinya.

Ia pun berhasil meraih gelar pemain terbaik Liga 1 pada tahun 2018 lalu. Gelar ini memang dirasa pantas untuk Rohit, pasalnya ia merupakan pemain yang sangat berperan ketika Persija berhasil meraih gelar juara.

Rohit Chand. (Instagram)

Marko Simic

Selain nama Rohit Chand, ada satu pemain asing lagi yang memang berperan penting bagi Persija ketika berhasil meraih dua gelar juara pada tahun 2018 lalu, pemain asing tersebut adalah Marko Simic.

Persija sangat beruntung mendapatkan jasa dari pemain asal Kroasia. Simic menjela sebagai predator yang sangat mematikan bersam Persija. Perannya di lini depan pun tak tergantikan.

Marko Simic. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Tahun 2018, Simic berhasil meraih top skorer Piala Presiden dengan 11 golnya. Ketika bermain di Liga 1 2018, ia berhasil mencetak 17 gol. Tahun 2019 ia pun kembali menunjukan ketajamannya, dari 32 pertandingan bersama Persija ia berhasil mencetak 28 gol dan ia pun berhasil menjadi top skorer Liga 1 2019.

Dengan penampilannya yang seperti itu, Persija pun akhinya memperpanjang kontrak Marko Simic untuk tiga tahun ke depan.

Marko Simic. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)