1. Taktik

Mayoritas tim Premier League menyiapkan pendekatan taktik untuk mengantisipasi bagaimana menghentikan lawan. Dengan kata lain, mereka bermain untuk meredam lawan, tidak lagi fokus pada permainan sendiri. Tidak sedikit tim yang bermain dengan menumpuk pemain di belakang saat menghadapi lawan yang kuat dalam serangan. Atau menumpuk pemain di sentral lapangan untuk bisa merebut kendali permainan.

Watford sendiri tidak lepas dari itu. Namun mereka tidak melepaskan warna permainan mereka. Di mana mereka melakukan sedikit inovasi dalam skema tradisional sepak bola. Dalam latihan, manajer Javi Garcia secara intensif melatih anak asuhnya dalam pola 4-4-2 atau 4-2-2-2.

Dengan skema seperti ini, percaya atau tidak, Watford menjadi satu-satunya tim yang konsisten dengan menempatkan dua penyerang di Premier League musim ini. Dengan pola itu pula, tidak hanya menghadirkan ancaman di lini depan, Watford juga tidak miskin kreativitas dan solid dalam bertahan dengan adanya sepasang gelandang bertahan.

Di era sekarang, pola Watford terbilang unik namun cukup mumpuni. Hal ini mengingat pola 4-3-3, 4-2-3-1, atau 3-4-3 saat ini sudah banyak yang memakai dan tentunya sudah mudah terbaca.

Karena itu juga saat ini banyak manajer yang berusaha mencari pola lain yang merupakan pengembangan dari sistem tradisional dan Watford sudah berhasil melakukan itu, paling tidak di awal musim ini.

2. Efek Manajer

Sudah terbukti sebelumnya oleh Pep Guardiola dan Antonio Conte, kesuksesan tim di Premier League acap bermula dari ide segar dan energi baru yang dibawa arsitek asing.

Serupa dengan Jurgen Klopp di Liverpool, Javi Garcia menghadirkan angin perubahan yang segar di Watford. Dikenal sebagai pelatih yang teliti dan rapi dalam organisasi, Garcia mengusung permainan yang tidak kalah rapi namun mengalir.

Pernah melatih di Spanyol, Yunani, dan Rusia membuatnya kaya dengan pengalaman. Ini menjadi modal bagi Garcia untuk menyiapkan Watford.

Lanjut Baca lagi