1. Dari Kota Berpopulasi 250.000 Jiwa hingga ke Ibu Kota Jerman

Duda tidak pernah berhenti menjaga impian untuk jadi pesepakbola sukses di Eropa. Semua diawali dengan perjalanannya bersama MFK Snina, klub kecil di kampung halaman Duda. Duda kecil menempa karier di sana hingga ia bergabung dengan klub Slovakia yang pernah bermain di fase grup Liga Champions, Kosice.

Tidak butuh waktu lama bagi Duda dipromosikan ke tim utama Kosice oleh Jan Kozak pada usia 17 tahun di tahun 2012. Kozak juga yang memberikan debutnya di timnas Slovakia. Dua tahun berlalu, Duda memenangi penghargaan Peter Dubovsky, penghargaan untuk Pemain Muda Terbaik Slovakia. Dubovsky sendiri merupakan mantan pemain Real Madrid pada medio 1993-1995.

Duda sudah dianggap sebagai tulang punggung Slovakia bersama nama-nama top lain seperti: Marek Hamsik, Milan Skriniar, Martin Skrtel, dan Stanislav Lobotka.

Pada medio 2014-2016, Duda bermain di salah satu klub top Polandia, Legia Warsaw. Level bermainnya sudah meningkat dari Slovakia ke Polandia - dari pegunungan Tatra ke Ibu Kota Polandia. Perubahan kultur, bahasa, gaya main, sama sekali tidak menjadi kendala bagi Duda.

"Jelas tidak (perubahan kultur yang dialami Duda). Ondrej pemain yang cerdas. Pergi dari Kosice di mana sebanyak 200.000 jiwa hidup ke Warsaw dengan jumlah orang yang 10 kali lipat lebih banyak tidak mengubahnya sama sekali. Dia bisa mengatasi tekanan," ucap ayah sekaligus agennya, Ondrej Senior.

Duda berandil besar memberikan dua Polish Championship (Esktraklasa) dan dua Polish Cup sebelum Hertha datang pada 2016 dan mengontraknya selama lima musim. Kesabaran Hertha kepada Duda kini berbuah manis dengan penampilannya yang hebat.

2. Artis Kecil

Dahulu kala, Borussia Dortmund punya pemain dengan julukan Mozart Kecil, Tomas Rosicky. Hertha kini memiliki Artis Kecil bernama Ondrej Duda. Julukan itu diberikan oleh Pal Dardai, pelatih Hertha yang berasal dari Hungaria.

"Pergerakan bola di kakinya dan dinamisme yang dimilikinya lebih baik dari mereka yang bermain baru-baru ini. Mungkin, kami akan memainkannya sebagai pemain nomor 10 (playmaker)," ucap Dardai pada Januari 2018.

Dardai menempati janjinya dan memainkan Duda sebagai gelandang serang di belakang striker tunggal - yang biasanya ditempati Vedad Ibisevic - dalam taktik 4-2-3-1. Talenta yang dimiliki Duda sudah diketahui lama oleh eks pemain Manchester United, Henning Berg, yang juga pernah melatih Legia.

"Duda seorang pemain yang sangat bertalenta dan punya kemampuan yang sangat hebat. Dia membaca dan memahami pertandingan tidak seperti pemain lainnya. Saya yakin bahwa dia akan menjadi pemain Bundesliga yang sukses," ucap Berg di masa silam.

Lanjut Baca lagi