2. Pola Serangan Berpusat kepada Stephan Schrock dan Manny Ott

Dua pemain Ceres-Negros, Stephan Schrock dan Manny Ott, menjadi pengatur serangan Filipina di era Eriksson. Pelatih asal Swedia mengandalkan keduanya untuk mengatur serangan: Ott dari tengah permainan dan Schrock sebagai playmaker di posisi sayap.

Schrock biasanya ditempatkan Eriksson di sisi kiri permainan, sementara Ott di posisi gelandang tengah. Absennya Ott karena cedera saat melawan Timor Leste terbukti mengurangi kreativitas serangan Filipina dari tengah.

Pola serangan Filipina banyak berasal dari sisi sayap. Sementara dua gelandang, termasuk gelandang sayap kanan, Phil Younghusband, acapkali melakukan penetrasi dari lini kedua.

Ketergantungan Filipina pada kreativitas bermain keduanya tentu bisa jadi pisau bermata dua. Bagus jika mereka bisa mengembangkan permainan, tapi jika tidak? Eriksson tentu telah memikirkan solusi lainnya.

3. Tidak Segan Merotasi Pemain

Dalam dua laga Filipina, Eriksson memainkan dua kiper berbeda: Neil Etheridge dan Michael Falkesgaard. Nama yang disebut terakhir bermain kontra Timor Leste dan disinyalir sebagai bentuk antisipasi, karena Etheridge akan kembali membela Cardiff City yang bermain di Premier League akhir pekan besok.

Eriksson juga mengganti Schrock saat melawan Timor Leste karena tindakkan pencegahan agar ia tidak cedera parah. Kedalaman skuat Filipina tidak banyak, tapi, Eriksson cukup cerdik memainkan seluruh pemain yang dimilikinya.