1. Gol Tangan Tuhan Maradona di Piala Dunia 1986 Meksiko

Argentina berjumpa Inggris di perempat final Piala Dunia 1986 Meksiko. Albiceleste menjadi tim favorit untuk meraih gelar juara dengan diperkuat Diego Maradona.

Maradona mencetak dua gol fenomenal pada menit ke-51 dan 55, untuk unggul 2-0. Sebelum diperkecil oleh Inggris melalui Gary Lineker pada menit ke-81. Sehingga skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Argentina.

Gol pertama Maradona dicetak sangat fenomenal. Gol ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang hingga saat ini. Gol tersebut dicetak menggunakan tangan. Maka dari itu, gol tersebut disebut "Gol Tangan Tuhan".

"Gol Tangan Tuhan" akhirnya menjadi warna Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986. Maradona dianggap pahlawan, bahkan Tuhan.

Gol tangan Tuhan Maradona. (Fourfourtwo)

Masyarakat Argentina akhirnya melahirkan kepercayaan Iglesia Maradoniana atau Gereja Maradona. Mereka memuja Maradona. "Gol Tangan Tuhan" atau The Hands of God itu kemudian diabadikan sebagai nama Kapel di gereja tersebut.

Sampai saat ini, gol tersebut masih bersifat abu-abu. Tidak ada pernyataan resmi gol itu kesalahan siapa atau pengakuan Maradona.

2. Kekerasan Ariel Ortega kepada Edwin van der Sar

Insiden Ariel Ortega dengan Edwin van der Sar. (Goal)

Pertandingan perempat final Piala Dunia 1998 menyajikan pertandingan klasik antara Argentina menghadapi Belanda. Keduanya menjadi tim favorit untuk meraih gelar juara.

Argentina melaju ke babak perempat final usai menyingkirkan Inggris melalui adu tendangan penalti dengan skor 4-3 (2-2). Sedangkan Belanda lolos ke babak perempat final usai menyingkirkan Yugoslavia 2-1.

Pertandingan Argentina menghadapi Belanda tercipta sebuah momen yang masih dikenang hingga saat ini. Momen tersebut di mana pemain Argentina, Ariel Ortega, menanduk kiper Belanda Edwin van der Sar.

Ortega tanpa sebab mendatangi Van Der Sar dengan menanduknya. Alhasil, Ortega dihadiahi kartu merah bersama pemain Belanda, Arthur Numan, yang melakukan protes berlebihan serta keterlibatan dalam keributan pemain.

Lanjut Baca lagi