Tak ada yang meragukan kualitas tim yang dipegang Simon McMenemy. Sama seperti Teco, Simon juga pernah merasakan gelar Liga 1 bersama Bhayangkara FC pada 2017 lalu.

Simon pun kemudian dipilih PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia pada 2019. Ia dianggap lebih paham pemain dan budaya dari sepak bola Indonesia.

Namun, tak ada satupun suporter yang berharap situasi Timnas era Simon McMenemy terulang lagi. Era Simon dianggap sebagai sebuah kegagalan besar.

Dari tujuh pertandingan yang dia pimpin dari 1 Januari 2019 hingga 14 November 2019, Timnas Indonesia hanya menang dua kali. Dua kemenangan itu hanya diraih atas Filipina 2-0 dan Vanuatu 6-0.

Sementara lima laga lain berakhir dengan kekalahan memalukan. Indonesia kalah dari Malaysia 2-3, kalah 0-3 dari Thailand dan kalah 1-3 dari Vietnam. Dalam dua laga tandang, Indonesia dihajar Uni Emirat Arab 0-5 dan kalah dari Yordania 1-4.

Simon McMenemy dianggap terlalu memenuhi permintaan netizen soal pemilihan pemain. Dia memilih pemain yang menonjol di Liga 1 meski dari usia banyak yang tak lagi muda.

Kegagalan Simon menjadi salah satu bukti bahwa Liga 1 tak bisa dijadikan tolok ukur bersaing di Asia. Maka, Shin Tae-yong pun kini tak memilih pemain yang bersinar di Liga 1, salah satunya Stefano Lilipaly. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)