2. Mesut Ozil dan Aaron Ramsey

Mesut Ozil

Kedua gelandang ini, jika bermain dalam kondisi terbaiknya, mampu menjadikan Arsenal sebagai salah satu tim dengan lini tengah terbaik di Eropa. Aaron Ramsey, yang akan hengkang akhir musim ini ke Juventus, melakukan delapan tekel kontra Man United.

Ramsey menggantikan tugas Lucas Torreira sebagai penyeimbang lini tengah Arsenal. Tipikal bermainnya itu cuma salah satu dari banyaknya kemampuan Ramsey yang dapat bermain di banyak posisi di lini tengah.

Sementara untuk Ozil, pemain berpaspor Jerman selalu jadi pembeda bagi timnya ketika dipercaya bermain dan tampil dalam kondisi prima. Ozil menjadi pengatur serangan yang lebih baik dari Paul Pogba di laga tersebut.

Ozil melakukan percobaan 34 operan, 31 di antaranya sukses, mengoper bola 21 kali di pertahanan lawan, dan menciptakan empat peluang. Dia jadi satu-satunya pemain yang memulai laga dengan tingkat akurasi 90 persen.

3. Menghidupkan Persaingan di Zona Liga Champions

Arsenal buat persaingan zona Liga Champions kian memanas

Dua tempat tersisa dalam perebutan zona Liga Champions di empat besar Premier League semakin berjalan seru. Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester United, dan Chelsea, menjadi empat tim yang akan bertempur merebutkannya.

Tottenham di peringkat tiga dengan raihan 61 poin, diikuti Arsenal (60 poin), Man United (58 poin), dan Chelsea (57 poin). The Blues bisa kapan pun merangsek masuk ke dalam empat besar karena unggul memainkan satu laga lebih sedikit.

Chelsea bisa mengintip kans masuk ke peringkat tiga atau empat apabila Tottenham dan Arsenal kalah atau kehilangan poin. Tak ayal, selain serunya perebutan titel Premier League antara Manchester City melawan Liverpool, perebutan tempat di zona Liga Champions juga berlangsung seru.