Mendapatkan pemain baru untuk menutupi kelemahan pada musim sebelumnya merupakan alasan utama sebuah klub aktif di bursa transfer pemain. Kondisi ini acap menjadi dilema bagi juara bertahan.
Tantangan juara bertahan adalah bagaimana menemukan keseimbangan antara memperkuat skuat dan mempertahankan harmoni di ruang ganti. Namun, tidak ada jawaban yang pasti terkait hal ini.
Pada 2000-01, Manchester United mempertahankan gelar juara Premier League tanpa mendatangkan pemain baru. Namun semusim kemudian, Setan Merah finis di peringkat tiga meski sangat aktif di bursa transfer dengan mendatangkan pemain besar macam Juan Sebastian Veron, Diego Forlan, dan Ruud van Nistelrooy.
Para pemain baru tersebut tentu didatangkan sebagai upaya mereka mempertahankan gelar. Namun yang didapat justru sebaliknya.
Di sisi lain, mempertahankan skuat yang sudah berhasil merebut trofi juga tidak selalu menjadi jawaban terbaik. Terlebih tim-tim lain berlomba menggaet pemain baru untuk menambah kekuatan.
Dalam urusan mendatangkan pemain baru, juara bertahan harus berhati-hati. Meski tidak mudah mendapatkan pemain baru yang bisa memperkuat tim yang sudah kuat, bukan berarti itu mustahil dilakukan.
Contohnya usai menjadi juara pada 2006/07, Manchester United merekrut Carlos Tevez, Owen Hargreaves, Luis Nani, dan Anderson. Para pemain baru berhasil membuat Man Utd makin kokoh dan melanjutkan dominasi mereka di Premier League.
Saat ini Manchester City sudah mendatangkan Riyad Mahrez sebagai suntikan pemain baru. Menarik ditunggu bagaimana peran dan kontribusi eks Leicester City untuk The Citizens.