2. Pengakuan dari Carlo Ancelotti
"Sudah pasti, dia (Koulibaly) di antara (bek) terbaik yang pernah saya latih seperti Thiago Silva, Sergio Ramos, (Alessandro) Nesta, (Paolo) Maldini, (Fabio) Cannavaro, (Lilian) Thuram, (John) Terry, apakah saya harus melanjutkannya?! Saat ini dia jelas di antara yang terbaik di dunia."
Ancelotti, pelatih Napoli, mengatakannya November silam. Ucapannya itu masih relevan karena sekarang ini Napoli jadi tim ketiga di Serie A dengan pertahanan terbaik. Napoli juga bersaing merebutkan Scudetto dengan Juventus.
Belum cukup puas dengan komentar Ancelotti? Dua tahun lalu, Antonio Conte sangat ingin membawanya ke Chelsea karena tahu kualitas dari Koulibaly. Sayang, harapannya tak terwujud hingga ia dipecat di awal musim ini.
3. Konsisten dan Punya Potensi Sukses di Premier League
Konsisten jadi 'barang yang langka' di Man United saat ini, khususnya ketika berbicara performa bek tengah. Alih-alih konsisten bermain bagus, bek-bek Man United malah konsisten bermain buruk.
Koulibaly tidak demikian. Bek berusia 27 tahun tidak hanya punya kecepatan, kekuatan fisik, dan penempatan posisi dalam membaca permainan, dia juga dapat mencetak gol dari situasi bola mati.
Koulibaly juga contoh bek tengah yang dapat memainkan bola, membangun serangan dari lini belakang. Musim lalu, Koulibaly punya akurasi operan 91 persen dan berkontribusi dalam menjaga penguasaan bola Napoli.
Premier League bisa jadi tempat yang ideal bagi Koulibaly setelah sukses menaklukkan Serie A.