Tapi, masih ada satu misi yang ingin dikejar Liverpool: titel Premier League. Liverpool terakhir meraihnya pada 1990 (masih dalam format Divisi Pertama). Apabila dapat memilih, fans bisa jadi memilih titel Premier League untuk diraih ketimbang Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions.

Harapan seluruh fans Liverpool kini ada di pundak Klopp untuk mempersembahkan titel yang tak dapat diraih oleh: Ronnie Moran, Graeme Souness, Roy Evans, Gerard Houllier, Rafael Benitez, Roy Hodgson, Kenny Dalglish (di periode kedua melatih klub), dan Brendan Rodgers.

Kedalaman skuat bisa jadi pembeda antara Liverpool dan Manchester City

Tidak ada waktu yang lebih baik lagi untuk meraihnya selain musim ini. Liverpool punya keseimbangan skuat yang bagus dari lini belakang hingga depan, meski faktanya kedalaman skuat mereka belum sekuat Manchester City.

"Itu (meraih titel Premier League) misi sulit karena saat ini City punya skuat terbaik dari segi kedalaman tim. Jika Anda mengambil beberapa pemain tertentu di City maka mereka selalu punya penggantinya dan melakukan pekerjaan khusus, dengan cara manajer ingin dia melakukannya," tutur legenda Liverpool, Emile Heskey, kepada Omnisport.

"Liverpool, jika Anda mengambil Salah, Mane, atau Firmino, tidak akan sama (penggantinya), dan City punya kedalaman skuat yang lebih baik," tambah pengemas 62 caps dan tujuh gol dengan timnas Inggris itu.

Manchester City punya kekuatan yang lebih besar. Dalam perang, mereka ibarat sudah siap mengikuti perang besar dengan amunisi yang mumpuni. Tetapi, Heskey juga yakin Liverpool bisa berjuang merebutkan titel Premier League jika konsisten menjaga performa terkini.

"Tapi, jika (Liverpool) terus menekan seperti yang mereka lakukan saat ini, Anda tidak pernah tahu," tambah Heskey.

Liverpool menang 2-0 atas Chelsea

Liverpool menyapu bersih enam laga dengan kemenangan dan mengoleksi 18 poin, terpaut lima poin dari Man City di peringkat dua klasemen. Klopp meraih kemenangan ke-92 dari 150 laga Premier League - hanya kalah dari 105 kemenangan Mourinho - saat melawan Chelsea.

Ekspresi Klopp di Stamford Bridge sudah menggambarkan segalanya. Seolah ikut bertanding, Klopp emosional ketika ada peluang, timnya kehilangan penguasaan bola, dan tidak jarang juga dia berdebat dengan ofisial keempat serta Frank Lampard, manajer Chelsea.

Semangat Klopp itu menjalar kepada anak-anak asuhnya. Stamford Bridge, markas Chelsea yang seharusnya angker untuk lawan-lawan yang datang, ditaklukkan dengan daya juang Jordan Henderson dan kawan-kawan.

"Anda tidak akan pernah menang di Chelsea tanpa bertarung dengan benar dan kami melakukannya hari ini," ucap Klopp pasca laga berakhir. "Ini sangat hebat. Apa yang dapat saya katakan? Kami harus terus melaju."

Pertempuran baru dimulai. Musim lalu Liverpool kalah satu poin dari Man City, yang meraih dua titel Premier League beruntun. Menarik untuk dinanti, apakah musim ini transformasi Klopp mengakhiri penantian titel Premier League Liverpool.