5. Fernando Torres

Torres adalah salah satu pemain paling sukses di masanya. Striker Spanyol ini memenangkan setiap trofi yang dapat dimainkan pemain dan bermain di tiga liga top Eropa.

Dia mencetak gol kemenangan saat Spanyol memenangkan Euro 2008 dan kemudian membantu mereka memenangkan Piala Dunia dua tahun kemudian.

Meskipun tidak pernah mereproduksi penampilannya di Liverpool dan di klub berikutnya, dia akan dikenang sebagai salah satu striker terbaik di masanya

6. Robin van Persie

Nama Van Persie mulai dikenal setelah pindah dari klub kota kelahirannya Feyenoord Rotterdam ke Arsenal pada Mei 2004. Di bawah asuhan manajer The Gunners saat itu, pamor Van Persie langsung melejit terlebih saat Arsenal mampu mengakhiri musim 2004-05 dengan menjadi juara Piala FA. Tetapi trofi itu merupakan trofi pertama dan terakhir yang dapat disumbangkan Van Persie ke Arsenal.

Pada Agustus 2012, Van Persie hengkang ke Manchester United. Pada musim pertamanya berseragam United, Van Persie langsung mendapatkan impiannya, menjuarai Premier League. Dalam dua musim berikutnya, United berada dalam masa paceklik.

Van Persie kemudian mencoba peruntungan di Liga Turki. Ia pindah ke Fenerbahce. Namun meski cukup sering mendapat kesempatan bermain dan mencetak gol, Van Persie juga gagal meraih trofi di Turki.

Pada masa senja kariernya, Van Persie mudik ke Feyenoord dan bermain di sana selama dua musim. Van Persie tetap membela klub Belanda itu selama dua musim sebelum mengakhiri karier pada tahun ini.

7. Petr Cech

Mengawali karier profesional di klub Ceko Chmel Blsany, Cech kemudian pindah ke klub yang lebih besar Sparta Praha, dan berlanjut ke tim Prancis Rennes.

Kepiawaian Cech mengawal gawangnya membuat dirinya diminati Chelsea. Pada Februari klub itu setuju untuk menjual Cech ke The Blues. Cech didatangkan ke Chelsea dengan nilai transfer sebesar tujuh juta pound, yang membuatnya menjadi kiper termahal sepanjang sejarah Chelsea saat itu.

Pada awal musim 2014-15, posisi Cech sebagai kiper utama Chelsea diambil alih oleh Thibaut Courtois. Tetapi Cech tetap bertahan di Stamford Bridge sampai semusim kemudian, sebelum menyeberang ke Arsenal.

Di Arsenal, Cech tetap menjadi pilihan utama manajer Arsene Wenger untuk mengisi posisi di bawah mistar gawang. Saat Wenger pensiun dan kursi manajer diduduki oleh Unai Emery, Cech juga sempat menjadi pilihan pertama. Tetapi seiring berjalannya waktu, posisinya mulai direbut oleh kiper Jerman Bernd Leno, dan akhirnya Cech mengumumkan pensiun pada akhir musim 2018-19.

8. Bastian Schweinsteiger

Bastian Schweinsteiger mengawali karier profesionalnya di tim muda Bayern Munich pada 1998, pemain yang kerap dipanggil "Schweini" ini perlahan-lahan masuk dan mendapat kepercayaan untuk mengisi tim utama Bayern.

Total 17 tahun ia habiskan di Bayern dengan sejumlah pencapaian penting. Klub Bavaria itu dibawanya memenangi delapan gelar Liga Jerman, tujuh gelar Piala Jerman, dan satu kali juara Liga Champions.

Dia memutuskan untuk mencoba peruntungan di klub Inggris Manchester United pada 2015. Di United, Schweini tidak mendapat banyak kesempatan bermain. Total selama berseragam United selama dua musim, ia hanya bermain sebanyak 18 kali.

Schweinsteiger pindah ke Chicago Fire pada 2017. Di Chicago, kontribusi Schweinsteiger terasa saat ia turut membawa klub itu mencapai playoff setelah lima tahun gagal sampai ke fase tersebut. Namun itulah pencapaian terbaiknya selama di AS. Schweinsteiger mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional pada Oktober silam.

9. Claudio Marchisio

Marchisio adalah yang bek paling konsisten di masanya. Pemain asal Italia itu memainkan sebagian besar karirnya di klub kota kelahirannya Juventus.

Saat Juventus dipromosikan kembali ke Serie A, ia dipinjamkan ke Empoli selama satu musim. Tetapi dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain tim utama saat kembali.

Setelah beberapa trofi dan 389 penampilan, ia meninggalkan klub untuk Zenit Saint Petersburg di Rusia pada 2018 sebelum pensiun pada 2019.

10. Andrea Barzagli

Setelah bertahun-tahun di liga yang lebih rendah, Barzagli bergabung dengan klub Serie A pertamanya Chievo pada 2003 pada usia 22.

Setahun kemudian, ia menandatangani kontrak dengan Palermo yang diperkuatnya selama empat tahun. Barzagli kemudian bergabung dengan klub Jerman Wolfsburg di mana dia memenangkan Bundesliga di musim pertamanya.

Dia menandatangani kontrak dengan Juventus pada 2011 di usia 30. BErsama Juve dia memenangkan delapan gelar Serie A dan merupakan bagian dari skuat Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006.