Tumbuh di Ondarroa, desa nelayan kecil di pesisir pantai Basque, Kepa memulai perjalanan pada usia sembilan tahun untuk Athletic Club.

Kepa juga bepergian ke Lezama, sebuah desa dekat dengan Bilbao, dengan kenangan perjalanan selama 45 menit menggunakan taksi dengan tiga teman masa kecil, tiga atau empat kali dalam sepekan setelah sekolah.

Kerja keras itu terbayarkan karena pada usia 16 tahun, Kepa diberitahu pelatih kiper apabila ia dapat berlatih dengan tim utama, dan setelah bermain di tim B, debut di tim utama terjadi pada September 2016 kala berusia 21 tahun.

2. Sarung Tangan

Posisi kiper sudah ada di hati Kepa sejak kecil melalui ceritanya soal sarung tangan kiper.

"Kami sering berjalan melewati toko olahraga di dekat rumah kami, dan setiap kali kami melewatinya, saya akan berkata, 'Saya mau sarung tangan, saya mau sarung tangan!' Pada akhirnya mereka (orang tua saya) menyerah," terang Kepa.

"Sepasang sarung tangan yang mereka beli terlalu besar, tetapi saya sudah jatuh cinta."

"Ketika mereka menawarkan untuk menggantinya dengan sepasang sarung tangan yang lebih kecil, saya berkata, 'Tidak! Saya mau yang ini!"

"Dan kemudian saya pergi berlatih dengan sarung tangan yang panjangnya sampai ke siku."

3. Melatih Burung Berkicau

Bakat terpendam pesepak bola banyak dan variatif, pun demikian Kepa dengan keahliannya melatih burung berkicau.

Ia terbiasa memelihara burung goldfinch dan melatihnya untuk berkicau, bahkan pada 2008 dan 2010 Kepa dijuluki Juara Nyanyian Burung dari Vizcaya karena memenangi kompetisi.

"Saya melatih burung kapan pun saya bisa, di antara pelatihan dan studi," kata Kepa.

4. Belajar dari Kiper-kiper Legendaris