Raema Lisa Rumbewas

Raema Lisa Rumbewas

Lahir dari keluarga binaragawan, Raema Lisa Rumbewas akrab dengan dunia angkat beban sejak kecil. Puncak kariernya adalah saat Lisa memenangi medali perak Olimpiade secara beruntun.

Kali pertama Lisa memenangi medali perak Olimpiade adalah pada angkat beban nomor 48kg edisi 2000. Empat tahun berselang, Lisa kembali memenangi medali yang sama, tetapi pada nomor 53kg.

Sri Wahyuni Agustiani

Sri Wahyuni Agustiani

Sri Wahyuni Agustiani datang ke Olimpiade 2016 dengan modal cukup bagus. Saat itu, gadis asal Bandung tersebut merupakan peraih medali perak Asian Games 2014.

Berbekal pengalaman tersebut, Sri Wahyuni sukses meraih medali yang sama di Olimpiade 2016. Sri Wahyuni hanya kalah dari wakil Thailand, Sopita Tanasan.

Mia Audina

Mia Audina

Pada Olimpiade 1996, Mia Audina datang bukan sebagai unggulan. Saat itu, Mia hanya menjadi unggulan kelima turnamen yang berlangsung di Atlanta tersebut.

Di luar dugaan Mia sukses lolos ke final sebelum kalah dari wakil Korea Selatan, Bang Soo-Hyun. Mia kembali meraih medali perak Olimpiade pada 2004, namun sudah berganti kewarganegaraan menjadi Belanda.

Citra Febrianti

Citra Febrianti

Dewi keberuntungan menaungi Citra Febrianti pada Olimpiade 2012. Hal itu setelah Citra memenangi medali perak untuk angkat beban nomor 53 kg pada ajang tersebut.

Padahal, sejatinya Citra menempati peringkat keempat. Namun, peringkat pertama, Zulfiya Chishanlo, dan ketiga, Cristina Iovu, didiskualifikasi karena ketahuan menggunakan dopping sehingga Citra meraih medali perak.