Yaman Ingin Buktikan Kekuatan Evan Dimas Dkk

Yogyakarta - Timnas Yaman U-19 sengaja melayangkan permohonan kepada PSSI untuk melakukan uji coba dengan Timnas U-19. Tidak tanggung-tanggung, seperti Myanmar kemarin, Yaman juga ingin dua kali menghadapi EVan Dimas dkk. Langkah itu diambil, karena Yaman ingin membuktikan ketangguhan Evan Dimas Dkk. Hal itu dilakukan setelah melihat sepak terjang Timnas U-19 saat dua kali menghadapi Oman di Muscat dan mengalahkan Uni Emirat Arab di Dubai saat tur Timur Tengah beberap waktu lalu. Yaman sendiri baru saja mengalami kekalahan dari UEA 1-2 juga pada laga uji coba beberapa hari lalu. Asisten Pelatih Yamah Mohamad Saleh mengakui, sepak terjang Timnas U-19 saat Tur Timur Tengah mengundang decak kagum tim-tim gurun pasir. Fakta itulah yang membuat timnya penasaran. Dan itu akan dibuktikan saat Yaman akhirnya bisa beruji coba dengan Timnas U-19 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (23/5). "Indonesia adalah tim bagus. Mereka mampu mengalahkan UEA. Itu bukti bahwa Indonesia U-19 bukan tim sembarangan. Itulah yang membuat kami penasaran dan ingin membuktikan langsung kekuatan Indonesia U-19," ujar Mohamad Saleh di Yogyakarta, Kamis (22/5). Saleh melanjutkan, bahwa misi timnya ke Indonesia adalah menggali ilmu dan menambah pengalaman. Itu penting agar saat putaran final nanti, Yaman sudah siap secara tim. "Berharap dari sini kami bisa mengukur kekuatan lawan di Myanmar nanti. Saya yakin Indonesia juga begitu. Tentunya kami akan banyak belajar dari Indonesia U-19 yang mampu mengalahkan Oman dan UEA," imbuhnya. Menurut Saleh, tim yang dibawa ke Indonesia ini bermaterikan 80 persen yang akan dibawa ke putaran final Piala Asia U-19. "Ada delapan pemain yang tidak bawa dari 50 pemain seleksi dan 28 pemain yang lolos seleksi," tukasnya. Setelah menghadapi Timnas U-19, rencananya, Yaman akan langsung menuju Oman untuk kembali beruji coba di sana. "Intinya kami ingin terus beruji coba. Mungkin juga kami akan beruji coba ke Eropa. Sampai sekarang kami telah menggelar 16 kali uji coba dan mayoritas kalah. Itu tidak masalah karena lawannya memang bagus-bagus. Semoga itu bisa menjadi pelajaran agar kami bisa maksimal di Myanmar," tandasnya.