Wawancara Eksklusif Pelatih Madura United: Bicara Brasil di Piala Dunia 2022
BolaSkor.com - Satu dekade jelas waktu yang lama bagi negara sepak bola seperti Brasil. Terakhir kali tim tersukses di gelaran empat tahunan ini merebut supremasi tertinggi terjadi pada Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Korea Selatan dan Jepang.
Berbekal bintang-bintang terbaik di dunia macam trio Ronaldo, Rivaldo dan Ronaldinho, mereka tak terbendung. Jerman yang memiliki rekor kebobolan paling sedikit sepanjang turnamen, ikut dibabat dua gol tanpa balas di partai puncak.
Tetapi selepas kesuksesan tersebut, permainan Jogo Bonito khas Brasil seolah memudar. Puncaknya, saat mereka dibantai 1-7 oleh Jerman di babak semifinal Piala Dunia 2014 yang berlangsung di depan publik sendiri.
Baca Juga:
Menilik Skuad Prancis di Piala Dunia 2022: Tanpa Pogba, Kante, dan Kimpembe
Bruno Fernandes Kritik Piala Dunia 2022, Anggap Tidak untuk Semua Kalangan
Piala Dunia 2022: Timnas Inggris Diragukan, Harry Kane Justru Senang
Neymar dkk. tentu masih ingat jelas aib tersebut dan mengusung misi merebut kejayaan di Piala Dunia 2022 nanti. Walaupun beberapa nama tenar seperti Roberto Firmino ditinggalkan, tetapi 26 pemain yang dipanggil jelas bukan nama sembarangan.
BolaSkor.com berkesempatan mewawancarai pelatih Madura United, Fabio Lefundes untuk membahas peluang negaranya di Qatar nanti. Pria asal Brasil itu menilai sudah saatnya negaranya kembali ke puncak dunia.
26 pemain Brasil untuk Piala Dunia telah ditentukan, pendapat Anda?
Saya melihat daftar pemain yang dipanggil sangat bagus, di mana tim Brasil akan memiliki alternatif taktik yang bagus. Tite telah lama bekerja sebagai pelatih tim Brasil. Pekerjaan tersebut memiliki proses yang dirancang dengan sangat baik dan pemain Brasil membuat banyak perbedaan dalam proses ini.
Adakah pemain yang mengejutkan Anda?
Satu-satunya kejutan adalah Daniel Alves, tetapi saya mengerti ide Tite. Jumlah maksimal (26 pemain) memungkinkan dia untuk memanggil Daniel Alves. Karena pelatih tidak hanya memikirkan bagian teknis atau taktik, tetapi kepemimpinan yang dimiliki pemain dalam kelompok itu sendiri.
Lantas apa kekuatan terbesar Brasil saat ini?
Kekuatannya tidak diragukan lagi adalah kualitas kerja staf pelatih dan kapasitas individu dan kolektif para pemain. Seperti yang saya katakan, tim Brasil memiliki alternatif taktik yang bagus dan saya yakin itu akan menjadi perbedaannya.
Kalau titik lemah Brasil?
Titik lemahnya adalah sektor sayap kita. Brasil selalu memiliki bek sayap yang kuat dan berkualitas seperti: Roberto Carlos, Cafu, Jorginho dan Branco. Tetapi kali ini, full-back kami bukanlah yang terbaik di dunia, seperti dulu. Namun, Tite tahu cara membuat alternatif taktik untuk mengimbangi kelemahan ini.
Dua dekade tanpa trofi, apakah ini saatnya?
Brasil selalu menjadi favorit di Piala Dunia. Kami adalah satu-satunya negara yang berpartisipasi dalam semua edisi sejak pertama kali digelar dan merupakan pemenang terbanyak dengan 5 kali merebut gelar juara. Saya yakin gelar keenam akan datang kali ini.
Siapa pesaing terbesar Brasil di Qatar nanti?
Pesaing terbesar Brasil adalah dirinya sendiri. Babak penyisihan grup hampir tidak pernah menjadi masalah, tetapi Piala Dunia yang sebenarnya dimulai pada pertandingan sistem gugur. Karena permainan hanya dapat diselesaikan dengan detail kecil dan terkadang tidak ada waktu yang cukup untuk memulihkan diri. (Laporan Kontributor Arjuna Pratama/Madura)
Tengku Sufiyanto
17.638
Berita Terkait
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Pertandingan Liga Europa Pekan Ini, Jumat 7 November 2025
Menuver Real Madrid untuk Rekrut Dayot Upamecano Secara Gratis
Hasil Super League 2025/2026: Catatan Mentereng Persita di 8 Laga Terakhir Dihentikan PSBS Biak
AC Milan Cari Bek Baru, Lima Pemain Masuk dalam Radar
Hasil AFC Champions League Two 2025/2026: Gol Adam Alis Bawa Persib Comeback di Kandang Selangor
Soal Piala Dunia, Lionel Messi Berbeda Pandangan dengan Cristiano Ronaldo
Transfer Manchester United Tidak Lagi Serampangan
Link Streaming Selangor FC vs Persib Bandung di AFC Champions League Two 2025/2026 6 November 2025, Live Sebentar Lagi
Robert Lewandowski Berpeluang Membelot ke Atletico Madrid
Jadi Pemain Termuda yang Tembus 50 Laga Liga Champions, Jude Bellingham Berpeluang Pecahkan Rekor Paul Scholes