Wasit Jadi Sasaran Pukul Pemain di Liga 3, APPI Ingin Komdis PSSI Berikan Sanksi Seberat Mungkin
BolaSkor.com - Babak regional Liga 3 menjadi sorotan para pencinta sepak bola nasional. Bukan dari segi teknis permainan, sorotan itu lahir dari tindakan brutal yang dilakukan beberapa pemain kepada wasit.
Paling hangat dibicarakan adalah ketika wasit Amir dipukul salah satu pemain Bhayangkara Muda, dalam pertandingan regional Liga 3 Jawa Tengah menghadapi Persibara Banjarnegara. Para pemain Bhayangkara Muda melakukan protes terhadap wasit Amir, karena menilai tidak seharusnya salah satu pemain mereka mendapat kartu kuning.
Padahal, dalam tayangan ulang, terlihat jelas salah satu pemain Bhayangkara Muda melakukan pelanggaran mengangkat kaki terlalu tinggi dengan disengaja. Sehingga, mengenai dada pemain Persibara. Pemain Persibara tersebut harus mendapatkan perawatan intensif karena terkapar di dalam lapangan.
Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) memberikan tanggapan terkait kejadian itu, meski dalam koridornya kasus ini terjadi di kompetisi sepak bola dan pemain amatir. APPI ingin Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberkan sanksi seberat mungkin kepada sang pemain yang terlibat pemukulan terhadap wasit di Liga 3, salah satunya kasus penggawa Bhayangkara Muda yang memukul wasit Amir hingga patah tulang hidung.
"APPI mendukung hukuman terberat dari Komdis. Karena yang terjadi itu bukan masalah fairplay, tapi itu sangat mencederai sepak bola kita. Dari awal saya sudah sampaikan, memang APPI sebagai asosiasi pemain profesional, tapi bukan berarti kami membela pemain," kata General Manager APPI, Ponaryo Astaman.
"Kalau pemain salah, ya salah, kalau benar, ya kita bela. Apa yang mereka tunjukan adalah kejadian yang sangat tidak pantas untuk ditiru dan dilakukan oleh sepak bola Indonesia secara khususnya karena semangat kita adalah untuk memperbaiki sepak bola kita harus didahului oleh pemain itu sendiri. Tanpa menunjuk pihak lain," lanjutnya.
Meski begitu, APPI juga berharap kasus pemukulan wasit di Liga 3 hanya diselesaikan dalam koridor law of the game sepak bola (FIFA dan PSSI). Tidak mengarah ke jalur hukum.
"Menurut saya, ini lebih baik diselesaikan sesuai law of the game saja. Itu tetap pendekatan dulu ya, kita selesaikan dalam koridor sepak bola Indonesia kita," tutupnya.
Tengku Sufiyanto
17.757
Berita Terkait
ISS 2025 Jadi Momen Bersejarah Bagi Olahraga Pelajar, Konsep Student-Athlete Makin Diperhatikan
Harapan Bintang Persib Bandung Beckham Putra soal Pelatih Baru Timnas Indonesia
DBL dan Pemerintah Bahas Pengakuan Prestasi di ISS 2025, Era Baru untuk Olahraga Pelajar
Daftar Penghargaan dan Nominasi PSSI Awards 2026: Rizky Ridho Masuk di Dua Kategori
Wawancara Calon Pelatih Timnas Indonesia Rampung, Exco PSSI Tunggu Laporan
Persija dan Persib Tempel Borneo FC, Fajar Faturahman Bertekad Pertahankan Posisi Puncak
Juara Umum di Edisi Terakhir, PBSI Ungkap Alasan Hanya Targetkan 2 Medali Emas di SEA Games 2025
Sabet Emas di Edisi Terakhir, Fajar Fathurrahman Beri Tips untuk Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Konsistensi Jadi Kunci Menjadi Juara, Kata Pep Guardiola
Tiga Laga Tanpa Kemenangan, Enzo Maresca Ungkap Kekurangan Chelsea