VO2Max Jeblok, Aji Masih Berikan Toleransi


VO2Max Jeblok, Aji Masih Berikan Toleransi
Yogyakarta - Hasil tes VO2Max para pemain Timnas U-23 jeblok. Kendati demikian, Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso masih memberikan toleransi.
TC tahap I Timnas U-23 Indonesia di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), DI Yogyakarta, bergulir sejak Senin (24/4). Sesuai kriteria awal, Aji selaku pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia tak ingin skuat asuhannya diisi pemain yang hanya jago dalam skill. Ia mau skuad besutannya tangguh secara mental dan fisik.
VO2Max jadi tolok ukur. Standar yang diterapkan Aji, minimal pemain yang huni Timnas U-23 Indonesia memiliki nilai VO2Max 55. Namun, di luar perkiraan, berdasarkan hasil tes VO2Max yang dibantu staf Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY pada awal bergulirnya TC tahap I Timnas U-23 Indonesia, rapor VO2Max pemain yang ia panggil jeblok.
Aji memanggil 28 pemain buat ikuti TC tahap I Timnas U-23 Indonesia. Dan, baru 26 pemain yang merapat. Dari jumlah itu, tercatat 15 pemain gagal capai standar VO2Max yang Aji terapkan.
Rizky Ahmad Pellu, Rasyid Assahid Bakri, dan Bayu Gatra jadi deretan pemain yang sukses penuhi ekspetasi Aji. Nilai VO2Max mereka rata-rata mencapai 57,5. Nilai VO2Max terendah didapat Dimas Galih. Nilai VO2Max kiper Persijap Jepara itu cuma 37,1.
Berdasarkan rapor itu, Aji pun masih bermurah hati. Ia masih beri kesempatan pemain yang nilai VO2Max-nya belum capai standar. Tentu ada syartnya. Mereka punya skill dan kualitas. Tapi, bukan berarti juga standar VO2Max yang Aji terapkan nihilkan. Mereka masih punya peluang memperbaiki catataannnya di tes ke-2 dan ke-3.
"Kalau mumpuni dan sesuai dengan kebutuhan masih kami beri kesempatan. Itu pun berlaku buat yang minusnya kecil, hanya 1 atau 2 digit. Tapi, jika sangat jauh tidak, tentu tidak akan kami pakai. Di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, kami hanya pakai pemain yang minimal VO2Max-nya 55," tegas Aji.
Mengingat para pemain masih aktif berkompetisi, perbaikan VO2Max diharapkan terjadi saat para pemain balik bela klubnya masing-masing. Jika tidak, jangan berharap jadi bagian skuad Timnas U-23 Indonesia.
Di ajang Asian Games 2014, Aji hanya bawa 20 pemain. Mereka adalah pemain terbaik yang didapat dari TC jangka pendek yang digulir dalam 7 tahap. Evaluasi dari tiap tahap TC dilakukan lewat laga uji coba. Dan, hasilnya jadi dasar buat jalankan sistem promosi dan degradasi pemain.
Di TC tahap I yang berlangsung sampai 7 Maret 2014, Timnas U-23 Malaysia jadi lawan uji coba Timnas U-23 Indonesia. Dijadwalkan berlangsung di DIY, laga itu bakal digulir pada 5 Maret 2014.
Hingga Rabu (26/2), dari 28 pemain yang dipanggil, baru 26 pemain yang hadir. Dua pemain yang belum merapat adalah Rizki Ramdani Lestaluhu dan Yogi Triana.
"Ramdani izin ada urusan yang memang sangat penting dan tidak bisa ditinggal. Tapi, ia segera gabung. Kalau Yogi masih main bela klubnya, Persita Tangerang. Sama seperti Ramdani, ia juga segera gabung setelah selesaikan kewajibannya di Persita," pungkas Aji.
Timnas U-23 Indonesia & Rapor VO2Max
Standar: 55
Terendah: Dimas Galih (37,1)
Tertinggi: Rizki Ahmad Pellu, Rasyid Assahid Bakri, Bayu Gatra (57,5)
Posts
11.190
Berita Terkait
Indonesia
Mills Lebarkan Sayap ke Tangerang, Terus Tumbuh Jadi Apparel Olahraga Nomor Satu Tanah Air
Cahya Supriadi, kiper Timnas Indonesia U-23, menyambut baik pembukaan store baru ini.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 04 Mei 2025