Vietnam Terbawa Tren Naturalisasi Pemain

satriasatria - Senin, 10 Oktober 2016
Vietnam Terbawa Tren Naturalisasi Pemain

Vietnam Terbawa Tren Naturalisasi Pemain- Tren pemain naturalisasi mulai merambah benua Asia. Kali ini giliran negara Asia Tenggara mulai melirik jasa pemain naturalisasi. Vietnam menjadi yang terakhir diperbincangkan usai sebelumnya kerap setia dengan talenta-talenta lokal yang dimilikinya.

Tim berjuluk The Golden Star tersebut menjadi negara Asia Tenggara kelima setelah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia yang menggunakan pemain naturalisasi blasteran Eropa.

Perawakan kiper muda Vietnam Dang Van Lam, tampak paling berbeda dibandingkan rekan-rekannya di skuat arahan Nguyen Huu Thang. Parasnya tampak berdarah campuran Asia dan Eropa.

Darah Eropa pemain berusia 23 tahun itu berasal dari garis keturunan sang ibu, Jukova Olga, yang merupakan orang Rusia. Sedangkan ayahnya, Dang Van Son, merupakan orang Vietnam asli.

"Sejak lahir hingga usia 18 tahun, saya tinggal di Rusia bersama ibu saya. Di Vietnam pun saya baru tinggal lima tahun," tutur Van Lam.

Van Lam rela tinggal di negara sang ayah demi meniti kariernya di sepak bola, terutama dengan tujuan mengenakan kostum tim nasional negeri leluhurnya itu.

"Bagi saya ini merupakan panggilan jiwa untuk membela negara ayah saya. Di Vietnam, sosok ayah sangat dihormati dan harus dipatuhi keinginannya. Saya orang Vietnam karena ayah saya Vietnam," tutur Van Lam.

"Saya merasa sangat bangga akhirnya bisa bergabung di tim ini karena hal itu merupakan impian saya sejak masih di Rusia."

Meski besar kecintaannya terhadap Vietnam, Van Lam rupanya masih meraba-raba tentang kehidupan di Negeri Paman Ho, terutama di sepak bola.

"Awalnya memang sangat kaget tinggal di Vietnam karena saya biasa dibesarkan dengan budaya Rusia sejak lahir. Beberapa hal yang saya pelajari adalah bahasa Vietnam, kebiasaan hidup, dan tentu saja sepak bolanya," tutur Van Lam.

Ia juga mengaku tak banyak mengenal pemain-pemain hebat dari negaranya selain sosok Le Cong Vinh, striker sekaligus kapten Vietnam. Lantaran dari kecil biasa mengenal sepak bola Rusia, tentu nama-nama pesepak bola Negeri Beruang Merah itu yang menjadi referensinya.

Bahkan, sang kiper legendaris timnas Uni Soviet--nama Rusia kala itu--Lev Yashin, menjadi salah satu idola Van Lam dan ibunya.

“Dalam nama Rusia saya ada Lev-nya karena ibu saya sangat mengidolakannya. Ia bukan lagi idola, tapi pahlawan sepak bola bagi Rusia. Saya banyak tahu tentangnya dari cerita ibu saya," ucap Van Lam.

"Lev Yashin adalah satu-satunya kiper yang meraih Ballon d'Or. Ia satu-satunya orang Rusia yang meraih Ballon d'Or. Ia adalah legenda."

Van Lam berkisah, ibunya memang punya impian, suatu saat putra kesayangannya bisa mengikuti jejak langkah Lev Yashin.

"Tapi saya bukan Lev Yashin. Saya Van Lam dari Vietnam," sergahnya sembari terkekeh.

Di timnas Vietnam, Van Lam belum mendapatkan tempat utama sebagai penjaga gawang. Bahkan, masih ada dua kiper utama Vietnam di atasnya Tran Nguyen Manh dan Huyn Tuan Linh.

"Saya masih muda, baru 23 tahun dan ini baru kali pertama dipanggil timnas. Saya ingin menikmati masa-masa ini dan semoga giliran saya suatu saat menjadi kiper utama," ungkap Van Lam.

CNN
Timnas vietnam Naturalisasi Asia Tenggara
Ditulis Oleh

satria

Talk Less, Do More #LetsMove
Posts

1.688

Bagikan