UEFA Resmikan Aturan Baru Pengganti FFP
BolaSkor.com - Rencana UEFA untuk mengganti regulasi Financial Fair Play (FFP) akhirnya terwujud. Lewat rapat komite eksekutif, Konfederasi Sepak Bola Eropa tersebut mengesahkan aturan baru yang akan berlaku mulai musim panas mendatang.
UEFA memang sempat melonggarkan regulasi FFP selama masa pandemi virus corona. Hal itu tak lepas dari berkurangnya pendapatan klub secara drastis yang berdampak krisis finansial.
Masa pandemi yang tak kunjung usai tampaknya membuat UEFA sadar FFP tak bisa lagi digunakan. Maka dari itu sebuah terobosan baru harus ditegakkan demi melindungi klub-klub dari ancaman kebangkrutan.
Baca Juga:
Bocoran Format Baru UEFA Financial Fair Play
UEFA Usut Aksi Tak Terpuji Presiden PSG
Presiden UEFA: Kebangkitan Liga Super Eropa Hanya Omong Kosong
UEFA menamai aturan baru ini dengan Financial Sustainability and Club Licensing Regulations (FSCLR). Klub-klub akan diberi waktu selama tiga tahun untuk beradaptasi.
Tujuan utama regulasi ini adalah untuk mencapai keberlanjutan finansial. Ini akan dicapai melalui tiga pilar utama yaitu solvabilitas, stabilitas, dan pengendalian biaya.
Salah satu perbedaan mencolok FSCLR dan FPP adalah batasan pengeluaran setiap klub. Mereka kini diizinkan mengeluarkan dana sebesar 70 persen dari pendapatan klub untuk transfer, gaji, dan biaya agen.
Namun kelonggaran pengeluaran dari batas yang ditentukan bisa menyentuh angka 60 juta euro dalam waktu tiga tahun. UEFA juga menyiapkan hukuman bagi klub yang melakukan pelanggaran.
"Aturan keuangan pertama yang dikeluarkan UEFA pada 2010 (FFP) sudah memenuhi tujuan utamanya. Aturan tersebut membantu klub-klub Eropa menjauh dari masalah finansial dan merevolusi tata kelola klub sepak bola," kata presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
"Namun evolusi industri sepak bola, ditambah krisis finansial akibat pandemi, telah menunjukkan perlunya reformasi menyeluruh dan juga aturan keberlanjutan finansial yang baru."
"Aturan baru ini akan membantu kita semua untuk melindungi sepak bola dan bersiap terhadap kejutan yang mungkin muncul di masa depan, sambil mendorong investasi yang rasional dan membangun masa depan yang berkelanjutan untuk sepak bola," tegasnya.
6.514
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City