Tur Islandia ke Indonesia: Belajar Budaya, Cuaca, dan Simbiosis Mutualisme Sepak Bola demi Piala Dunia

Tur Islandia ke Indonesia telah berakhir.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Selasa, 16 Januari 2018
Tur Islandia ke Indonesia: Belajar Budaya, Cuaca, dan Simbiosis Mutualisme Sepak Bola demi Piala Dunia
Tur Islandia ke Indonesia. (PSSI)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Bulan Januari 2018, publik sepak bola Indonesia kedatangan tamu spesial. Mereka adalah timnas Islandia. Timnas Islandia datang berkat kerja sama promotor Mediapro Asia, Federasi Sepak Bola Islandia (KSI), dan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).

Tim berjuluk Our Boys kali ini terasa spesial, lantaran sepak bola Islandia tengah mengalami masa keindahan. Tanda-tanda itu dimulai ketika Islandia masuk untuk pertama kalinya dalma sejarah ke Piala Eropa.

Selanjutnya, Islandia tanpa diduga-duga bisa melaju ke babak perempat final Piala Eropa 2016 di Prancis. Kemudian, Our Boys melaju ke putaran final Piala Dunia 2018.

Islandia pun menempati posisi ke-22 rangking FIFA per akhir Desember 2017. Sebuah pencapaian gemilang bagi Negeri Samudera Atlantik Utara.

Our Boys datang ke Indonesia dengan kekuatan tidak penuh. Beberapa bintangnya yang bermain di kompetisi elite Eropa tidak dibawa, seperti Gylfi Sigurdsson (Everton) dan kapten Aron Gunnarsson.

Tiga nama yang populer datang ke Indonesia hanya Ragnar Sigurdsson (Rubin Kazan, 74 caps), Arnor Smarason (Heerenveen, 23 caps), dan Albert Gudmundsson yang berhasil mecatatkan 18 gol dari 34 penampilan bersama PSV Eindhoven di musim lalu.

Islandia saat berlatih di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/1). (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

Islandia Belajar Budaya dan Cintai Kultur Masyarakat Indonesia

Di Indonesia, Islandia melakoni dua laga uji coba, yakni bermain menghadapi Indonesia Selection di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (11/1) malam WIB, dan menantang Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (14/1).

Islandia tiba di Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta, Minggu (7/1) malam WIB, setelah melakukan perjalanan selama 22 jam. The Our Boys menginap di Hotel Grand Hyatt Yogyakarta.

Di hari pertama berada di Yogyakarta, Islandia ternyata langsung mengunjungi wisata Candi Prambanan dan Keraton Yogyakarta, Senin (8/1). Mereka pun takjub dengan budaya dan masyarakat Indonesia.

"Ini pertama kali saya ke Indonesia dan sangat senang bisa berkunjung ke sini. Penduduk Indonesia sangat ramah, itu bisa kami rasa saat pertama kali mendarat. Hanya saya harus adaptasi dengan keadaan di sini. Suhu temperatur di sini sangat berbeda dengan negara kami. Pertama kami harus cukup istirahat untuk latihan. Dan kami akan berlatih dengan sebaik mungkin," ucap kiper Islandia, Frederik Schram.

“Seperti yang coach (Heimir Hallgrimsson) katakan, kita senang berada di sini (Yogyakarta). Masyarakat sangat ramah. Kami menantikan laga besok. Di sini (Yogyakarta) masyarakatnya sangat ramah. Memiliki budaya yang bagus. Kota yang sangat indah kaya dengan budaya. Kami sangat enjoy di sini," tambah pemain timnas Islandia, Olafur Ingi Skulason.

Islandia mengunjungi Candi Prambanan, Senin (8/1) (PSSI)

Pelatih Islandia, Heimir Hallgrímsson, pun mengatakan bahwa masyarakat Indonesia selalu tersenyum. Ia menanggap Indonesia seperti surga.

"Saya mempelajari banyak hal di Indonesia. Masyarakat Indonesia selalu tersenyum, membuat saya serasa di surga dipenuhi orang-orang baik. Suatu saat saya ingin kembali ke Indonesia bersama keluarga untuk berlibur," kata Heimir.

Timnas Islandia akhirnya menutup serangkaian kegiatan di Yogyakarta dengan kemenangan 6-0 atas Indonesia Selection di Stadion Maguwoharjo, Kamis (11/1) malam WIB lalu. Enam gol kemenangan Islandia dicetak oleh masing-masing dicetak Andri Runar (30'), Kristjan Floki (47'), Ottar Magnus Karlsson (66'), Tryggvi Haraldsson (68'), Hjortur Hermannsson (80'), Holmar Orn Eyjolfsson (81').

Islandia saat berlatih di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/1). (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

Islandia Belajar Cuaca Panas di Indonesia demi Piala Dunia

Namun di balik kemenangan Islandia atas Indonesia Selection, tersimpan sebuah makna mendalam. Islandia belajar adaptasi di cuaca panas demi Piala Dunia.

Selama berada di Yogyakarta, Islandia selalu menggelar latihan di siang bolong. Islandia pertama kali berlatih di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Selasa (9/1) siang hari pukul 11.00 WIB. Lalu menggelar official training di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/1) siang hari pukul 11.00 WIB.

Menurut Heimir, latihan di siang hari adalah sebuah kesengajaan untuk adaptasi pemain dengan cuaca di Indonesia. Meski begitu, para pemain Islandia tidak merasa panas, justru terasa hangat.

Maklum saja, Islandia jarang sekali menerima cahaya matahari. Cuaca di sana sekitar 10 derajat celcius saja ketika musim panas.

Islandia saat berlatih di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/1). (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

"Cuaca di sini hangat, kami sangat senang dengan cuaca di sini," ucap asisten pelatih Islandia, Helge Kolvidsson.

Hal itu dilakukan juga di Jakarta, Islandia menggelar official training di SUGBK, Sabtu (13/1) siang hari pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, The Our Boys menggelar latihan ringan di Lapangan ABC, Senayan, Minggu (14/1) siang hari pukul 10.00 WIB.

Tak hanya untuk adaptasi cuaca, Islandia melakukan ini semua untuk Piala Dunia.The Our Boys ingin lebih pengalaman menghadapi cuaca panas, mengingat Piala Dunia selalu dilakukan pada musim panas.

Pelatih timnas Islandia, Heimir Hallgrímsson saat konferensi pers jelang lawan Timnas Indonesia, Sabtu (13/1). (BolaSkor.com/Tengku Sufiyanto)

Simbiosis Mutualisme dengan Sepak Bola Indonesia

Islandia pun dengan sempurna menutup rangkaian tur ke Indonesia melalui kemenangan kedua. Islandia kalahkan Timnas Indonesia 4-1 di SUGBK, Jakarta, Minggu (14/1) malam WIB lusa kemarin.

Dalam pertandingan tersebut, Islandia dibuat kewalahan oleh Timnas. The Our Boys ketinggalan terlebih dahulu melalui Ilham Udin Armaiyn pada menit ke-30. Selanjutnya, Islandia berhasil menceploskan empat gol ke gawang Andritany Ardhiyasa melalui Albert Gudmundsson pada menit ke-47, penalti 66', dan 71', serta Arnor Smarason pada menit ke-46.

Para pemain sayap Timnas yang memiliki kecepatan, seperti Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, dan Ilham Udin Armaiyn merepotkan barisan lini tengah dan belakang Islandia. Luis Milla yang memasang formasi 4-2-3-1 memang sengaja mengandalkan kecepatan, karena pemain Islandia unggul dalam postur tubuh. Sayang, fisik pemain Timnas kekuras habis dan Islandia bisa menyarangkan empat gol.

Laga Indonesia Selection Vs Islandia di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (11/1). (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

Akan tetapi, di balik ini semua ada sebuah simbiosis mutualisme sepak bola antara kedua negara. Islandia belajar cara permainan negara-negara sepak bola Asia yang keseringan mengadalkan kecepatan dan skill individu pemain.

Mengingat Islandia jarang sekali melakukan uji coba dengan negara-negara di luar Eropa, terutama Asia. The Our Boys keseringan beruji coba dengan negara-negara Eropa.

Hal itu semata-mata dilakukan untuk Piala Dunia. Islandia sebagai peserta Piala Dunia 2018 harus memperlajari seluruh permainan sepak bola di kawasan muka bumi ini. Peserta Piala Dunia bukan hanya berasal dari negara-negara Eropa saja.

"Kami ingin uji coba dengan negara di luar Eropa, agar kami dapat memahami permainan beberapa negara di luar Eropa. Karena kami bermain di Piala Dunia 2018, yang pesertanya adalah ada negara di luar Eropa," ucap Heimir.

Laga Indonesia Selection Vs Islandia di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (11/1). (BolaSkor.com/Prima Pribadi)

Tak hanya dari segi permainan, Islandia sengaja datang ke Indonesia karena ingin mengasah mental para pemain mudanya. Karena Indonesia dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki atmosfer sepak bola luar biasa. Bahkan, Islandia takjub dengan penonton Timnas yang hadir secara langsung di SUGBK.

Maklum saja, Piala Dunia merupakan turnamen paling akbar sepak bola di muka bumi ini. Mental pemain harus diasah mengingat seluruh mata bakal menyorot Piala Dunia.

"Stadion SUGBK itu megah sekali bagi Islandia. Di Islandia tidak begitu megah stadionnya, tapi kualitasnya bagus. Ini pengalaman yang baru bagi kami, karena di Islandia sudah bagus ada 1000 penonton. Stadion dengan kapasitas 60 ribu sangat baik bagi pengalaman pemain-pemain muda kami," ucap Heimir.

Timnas Islandia. (BolaSkor.com/Prima Priabdi)

Bagi Timnas, kedatangan Islandia tentu mendapat keuntungan untuk membangun sepak bola di Indonesia. Islandia bisa memberikan pelajaran bagi para pemain U-23 yang akan berkiprah di Asian Games 2018, Agustus mendatang.

"Bisa dibayangkan sangat senang sekali adanya Islandia. Saya mewakili Timnas Indonesia, selamat datang Islandia. Ini sangat baik bagi persiapan kami (untuk Asian Games 2018). Islandia sedang ada di puncak kekuatannya, mereka bisa masuk ke Piala Dunia 2018. Saya nilai itu bukan sebuah kebetulan, tapi proses yang sangat panjang," ucap pelatih Timnas, Luis Milla.

"Pertandingan ini sangat baik untuk persiapan kami di Asian Games 2018 bulan Agustus. Semoga pertandingan besok, Islandia bisa memberi pelajaran berharga untuk Timnas."

Timnas Indonesia menghadapi Islandia di SUGBK, Minggu (14/1). (PSSI)

Indonesia juga bisa belajar bagaimana cara mengembangkan pembinaan usia muda. Islandia bisa mewujudkan mimpi ke Piala Dunia karena pembinaan usia mudanya berjalan sangat baik.

Maka dari itu, Islandia berharap sepak bola Indonesia bisa maju, dan kedua negara bertemu kembali. Tapi bukan di level uji coba, melainkan di Piala Dunia.

"Saya mewakili federasi sepak bola Islandia (KSI). Indonesia memiliki pendukung yang banyak sekali. Memiliki ambisi (positif) yang sangat kuat. Kami mengucapkan terima kasih kepada sepak bola Indonesia. Semoga kita bertemu di Piala Dunia nantinya," tutup Heimir.

Islandia Timnas islandia Indonesia Vs Islandia Indonesia Selection Vs Islandia PSSI Timnas Indonesia Indonesia Selection KSI Heimir Hallgrimsson
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.638

Berita Terkait

Timnas
FIFA Jatuhkan Sanksi kepada Thom Haye, Shayne Pattynama, dan PSSI
Thom Haye dan Shayne Pattynama mendapatkan sanksi larangan bermain dan denda.
Rizqi Ariandi - Jumat, 07 November 2025
FIFA Jatuhkan Sanksi kepada Thom Haye, Shayne Pattynama, dan PSSI
Timnas
Erick Thohir Ungkap Ada 5 Nama yang Dibidik Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Namun, Erick Thohir tidak membocorkan nama-nama pelatih tersebut.
Rizqi Ariandi - Kamis, 06 November 2025
Erick Thohir Ungkap Ada 5 Nama yang Dibidik Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Timnas
Terkatung-katung di FC Twente hingga Mengalami Cedera ACL, Mees Hilgers Bertekad Jadi Lebih Kuat
Mees Hilgers menolak perpanjangan kontrak yang disodorkan FC Twente.
Rizqi Ariandi - Selasa, 04 November 2025
Terkatung-katung di FC Twente hingga Mengalami Cedera ACL, Mees Hilgers Bertekad Jadi Lebih Kuat
Timnas
Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Matang, PSSI Minta Publik Bersabar
PSSI tidak terburu-buru menunjuk pengganti Patrick Kluivert.
Rizqi Ariandi - Senin, 03 November 2025
Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Matang, PSSI Minta Publik Bersabar
Timnas
PSSI Pilih Fokus ke SEA Games 2025 daripada Berpolemik soal Shin Tae-yong
PSSI mengajak untuk move on dari Shin Tae-yong.
Rizqi Ariandi - Senin, 03 November 2025
PSSI Pilih Fokus ke SEA Games 2025 daripada Berpolemik soal Shin Tae-yong
Timnas
Tidak Benar 10 Exco PSSI Ingin Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia
Dua anggota Exco PSSI, Kairul Anwar dan Muhammad, buka suara.
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Tidak Benar 10 Exco PSSI Ingin Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia
Liga Indonesia
Jeje Singgung Nama Eliano Reijnders, Bojan Hodak: Omong Kosong
Saat menjadi narasumber dalam salah satu acara podcast mengenai sepak bola, Jeje menyinggung keputusan Shin Tae-yong yang memasukkan pemain Eliano Reijnders saat Timnas Indonesia melawan Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 10 Oktober lalu.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 31 Oktober 2025
Jeje Singgung Nama Eliano Reijnders, Bojan Hodak: Omong Kosong
Timnas
Gagal ke Piala Dunia 2026, Legenda Persib Sebut Timnas Indonesia Harus Juara Piala AFF
Timnas Indonesia belum pernah menjadi juara Piala AFF sejak digelar pertama kali pada 1996, atau sebelumnya bernama Piala Tiger.
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Gagal ke Piala Dunia 2026, Legenda Persib Sebut Timnas Indonesia Harus Juara Piala AFF
Timnas
Legenda Persib Nilai Bojan Hodak Cocok Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Bojan Hodak sudah terbukti secara prestasi dengan membawa Persib Bandung juara dua musim beruntun.
Rizqi Ariandi - Kamis, 30 Oktober 2025
Legenda Persib Nilai Bojan Hodak Cocok Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Timnas
Bantah Isu Voting soal Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI Belum Gelar Rapat
PSSI memilih hatii-hati dalam menentukan pengganti Patrick Kluivert.
Rizqi Ariandi - Selasa, 28 Oktober 2025
Bantah Isu Voting soal Pelatih Timnas Indonesia, Exco PSSI Belum Gelar Rapat
Bagikan