Tuchel Berikan Alasan Sering Gunakan Strategi Pergantian Pemain Tak Wajar


BolaSkor.com - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengungkapkan alasannya kerap mengganti pemain pada awal babak kedua. Strategi tersebut terbilang jarang dilakukan.
Biasanya, seorang pelatih mengganti pemain pada pertengahan babak kedua untuk mengubah taktik atau sekadar menyuntikkan tenaga baru. Namun, pada Premier League musim ini, Tuchel punya taktik yang berbeda.
Pada laga pekan ketiga melawan Liverpool, Tuchel memasukkan Thiago Silva menggantikan Kai Havertz pada awal babak kedua. Pada waktu yang tak berbeda jauh di pekan keempat, Tuchel menarik keluar Saul Niguez untuk digantikan dengan Jorginho.
Tak berhenti sampai di situ, pada pertandingan berikutnya melawan Tottenham Hotspur, Tuchel menarik keluar Mason Mount untuk digantikan N'Golo Kante pada menit ke-46.
Baca Juga:
Tottenham 0-3 Chelsea: Derby London Milik The Blues
5 Tim di Musim 2021-2022 dengan Kedalaman Skuad Terbaik di Eropa
Chelsea Menang Telak Kontra Tottenham, Masih Ada yang Mengganjal di Hati Tuchel

"Terkadang, saya punya banyak pemikiran soal itu. Anda berpikir jika melakukannya pada babak pertama atau apakah akan ada perkembangan dalam pertandingan di mana bisa menunggu lebih lama," tegas Tuchel seperti dilaporkan Football London.
"Ini juga merupakan bentuk kepercayaan pada pemain di bangku cadangan. Anda memiliki pemain yang bisa memberikan pengaruh dan mengubah jalannya laga."
Apa yang dilakukan Tuchel memang bukan tanpa sebab. Selain untuk mengubah jalannya laga, Tuchel juga didukung dengan kedalaman skuad Chelsea yang mumpuni.
"Kami tidak menunggu atau mencari cara untuk melakukan pergantian yang banyak pada awal babak. Anda harus beradaptasi dengan apa yang ada di lapangan, ditampilkan lawan, dan pilihan taktik."
"Ketika melawan Liverpool, kami harus mengganti pemain karena kartu merah. Kemudian, Saul sedikit sial ketika bersua Aston Villa.
Namun, Tuchel tidak ingin menjadikan strategi mengganti pemain pada awal babak kedua sebagai pakem. Mantan pelatih Paris Saint-Germain itu akan memerhatikan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan.
"Ini adalah soal apakah saatnya membantu tim. Kami tidak ragu membuat keputusan, tetapi akan ada di mana kami mengambil pilihan terlambat karena senang dengan penampilan tim saat itu," ulas Thomas Tuchel.
Johan Kristiandi
17.556
Berita Terkait
Usai Kalahkan Timnas Indonesia, Pelatih Irak: Sekarang Tekanan Ada di Arab Saudi

Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah

Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025

Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri

Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia

Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala

Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat

Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
