Transformasi McTominay dan Sistem Bermain Rangnick yang Dinikmati Skuad Man United

Manchester United mulai menikmati skema bermain yang coba diterapkan Ralf Rangnick.
Arief HadiArief Hadi - Jumat, 31 Desember 2021
Transformasi McTominay dan Sistem Bermain Rangnick yang Dinikmati Skuad Man United
Scott McTominay (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Kontrol. Itulah satu hal utama yang diinginkan Ralf Rangnick ketika ditunjuk melatih Manchester United menggantikan legenda klub, Ole Gunnar Solskjaer. Rangnick ingin timnya memegang kontrol permainan, baik itu dalam fase bertahan atau ofensif.

Man United era Rangnick belum tersentuh kekalahan alias unbeaten, tapi performa mereka juga tidak selalu bagus seperti saat imbang 1-1 melawan Newcastle United. Tapi performa teranyar kala menang 3-1 atas Burnley di Old Trafford, Jumat (31/12) dini hari WIB menunjukkan sebaliknya.

United menang melalui gol Scott McTominay (8'), gol bunuh diri Ben Mee (27'), dan Cristiano Ronaldo (35') yang diperkecil gol Aaron Lennon (38'). Red Devils punya 58 persen penguasaan bola dengan catatan 18 percobaan tendangan (enam tepat sasaran).

Di babak kedua penampilan Man United menurun, terlebih Burnley gantian menaikkan ritme bermain untuk mengejar ketertinggalan, tapi pada akhirnya United mampu mengamankan tiga poin penting dalam perburuan empat besar (zona Liga Champions).

Baca Juga:

Man United 3-1 Burnley: Red Devils Jaga Rekor di Penghujung Tahun

Sederet Catatan Menarik dari Kemenangan Man United atas Burnley di Akhir Tahun 2021

Kaleidoskop Sepak Bola Internasional 2021

McTominay, yang tampil bagus di laga tersebut, menuturkan bahwa pemain-pemain Man United mulai merasakan kenikmatan kembali bermain sepak bola dengan skema bermain yang coba diterapkan Rangnick.

"Setiap sistem dan setiap manajer yang berbeda membawa tantangan baru yang menarik bagi para pesepak bola. Itulah yang Anda nikmati dan saya rasa kesenangan dari sepakbola terkadang bisa hilang," tutur gelandang asal Skotlandia di laman resmi United.

“Seperti pertandingan seperti malam ini, kami harus menikmati permainan dan tersenyum dengan para penggemar dan menikmatinya. Tidak selalu negatif seperti yang Anda lihat di media sosial dan hal-hal seperti itu, di mana orang selalu marah.”

Transformasi Scott McTominay

Rangnick menginginkan high press untuk mewujudkan gegenpress kepada lawan dan memegang kontrol pertandingan. Oleh karenanya ia ingin ada banyak pemain memenuhi kotak penalti lawan dan terus berusaha menciptakan peluang, mencetak gol.

McTominay (25 tahun) menikmati permainannya di bawah Rangnick dan lebih aktif mendekati area 16 meter (kotak penalti) lawan. McTominay mencetak satu gol, tapi ia bisa melesakkan dua gol lagi jika dua peluangnya tak ditepis oleh Wayne Hennessey, kiper Burnley.

Menurut Squawka, di paruh pertama McTominay sudah dominan dengan paling banyak memenangi duel perebutan bola (empat kali), paling banyak dilanggar (empat kali), paling banyak mengoper bola di pertahanan lawan (sembilan kali), sepakan tepat sasaran terbanyak (dua kali).

Detailnya, produk akademi Man United memiliki statistik: akurasi tendangan 100 persen, dribel sukses 100 persen, 76 sentuhan bola, 57 operan bola (terbanyak), 15 duel merebutkan bola (terbanyak), sembilan kali memenangi penguasaan bola (terbanyak), delapan kali memenangi duel perebutan bola (terbanyak), tiga tendangan (semua tepat sasaran).

“Malam ini, saya bisa saja mencetak lebih dari satu gol, yang jelas merupakan bagian tak terpisahkan dari apa yang diinginkan manajer. Dia ingin pemain masuk ke dalam kotak penalti," papar McTominay.

“Kami mengatakannya sebelum pertandingan, kami membutuhkan pemain untuk lebih banyak masuk ke dalam kotak. Kami harus lebih terlibat dengan menempatkan umpan silang di dalam kotak, tubuh di sana untuk mencetak gol dan saya merasa seperti yang kami lakukan di babak pertama."

“Itu adalah penampilan babak pertama yang benar-benar dibenarkan dari kami dan jelas pesan di babak kedua adalah keluar dan lakukan lagi. Namun, Burnley adalah tim yang sangat sulit untuk dihancurkan dan jelas permainan seperti itu sulit tetapi, ketika Anda mencetak gol lebih awal, itu juga membuatnya jauh lebih mudah.

Breaking News Manchester United
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.491

Berita Terkait

Liga Champions
Kembali ke Stamford Bridge, Jose Mourinho: Saya Tidak Lagi Biru
Stamford Bridge akan menyambut kembalinya Jose Mourinho, sosok yang pernah mengukir sejarah bersama Chelsea.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Kembali ke Stamford Bridge, Jose Mourinho: Saya Tidak Lagi Biru
Liga Champions
7 Fakta yang Perlu Diketahui Sebelum Menyaksikan Chelsea vs Benfica
Sebelum menyaksikan Chelsea vs Benfica, ada baiknya untuk menyimak fakta-fakta menarik dari pertandingan spesial ini.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
7 Fakta yang Perlu Diketahui Sebelum Menyaksikan Chelsea vs Benfica
Liga Champions
Rapor Jose Mourinho Melawan Mantan: Jarang Menang
Benfica akan menantang Chelsea pada matchday kedua fase liga Liga Champions 2025-2026 di Stadion Stamford Bridge, Rabu (1/10) pukul 02.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Rapor Jose Mourinho Melawan Mantan: Jarang Menang
Timnas
Misi Pertahankan Emas di SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-23 Gelar TC Mulai 3 Oktober
Timnas Indonesia U-23 akan dipimpin Indra Sjafri di SEA Games 2025.
Rizqi Ariandi - Selasa, 30 September 2025
Misi Pertahankan Emas di SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-23 Gelar TC Mulai 3 Oktober
Prediksi
Prediksi dan Statistik Chelsea vs Benfica: Pertandingan Spesial di Stamford Bridge
Chelsea akan menjamu Benfica pada matchday kedua fase liga Liga Champions 2025-2026 di Stadion Stamford Bridge, Rabu (1/10) pukul 02.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Selasa, 30 September 2025
Prediksi dan Statistik Chelsea vs Benfica: Pertandingan Spesial di Stamford Bridge
Timnas
Indra Sjafri Akan Pakai Skuad Warisan Gerald Vanenburg di SEA Games 2025
Indra Sjafri kembali didapuk oleh PSSI untuk memimpin tim nasional sepak bola di SEA Games 2025.
Rizqi Ariandi - Selasa, 30 September 2025
Indra Sjafri Akan Pakai Skuad Warisan Gerald Vanenburg di SEA Games 2025
Klasemen
Klasemen Sementara Super League 2025/2026 hingga Pekan Ketujuh: Borneo FC Tak Terbendung, Persija Digusur PSIM
Persija turun ke peringkat ketiga usai dikalahkan Borneo FC Samarinda di Stadion Segiri, Minggu (28/9).
Rizqi Ariandi - Selasa, 30 September 2025
Klasemen Sementara Super League 2025/2026 hingga Pekan Ketujuh: Borneo FC Tak Terbendung, Persija Digusur PSIM
Liga Indonesia
Persija Kembali Kalah karena Main Tidak Efektif, Mauricio Souza Kesal
Persija menelan dua kekalahan beruntun, meski sejatinya mereka menguasai jalannya pertandingan.
Rizqi Ariandi - Selasa, 30 September 2025
Persija Kembali Kalah karena Main Tidak Efektif, Mauricio Souza Kesal
Prediksi
Prediksi dan Statistik Kairat vs Real Madrid: Rekor Bagus Los Blancos Melawan Tim Debutan di Liga Champions
Statistik serta prediksi pekan dua fase liga Liga Champions antara Kairat vs Real Madrid di Ortalyq Stadion.
Arief Hadi - Selasa, 30 September 2025
Prediksi dan Statistik Kairat vs Real Madrid: Rekor Bagus Los Blancos Melawan Tim Debutan di Liga Champions
Liga Indonesia
Persis Susah Raih Kemenangan Lawan Arema FC, Sutanto Tan: Saya Merasa Frustasi
Hasil imbang dengan skor 2-2 di Stadion Manahan Solo, Minggu (29/9) sore, memperpanjang catatan buruk pertemuan dengan tim Singo Edan.
Tengku Sufiyanto - Selasa, 30 September 2025
Persis Susah Raih Kemenangan Lawan Arema FC, Sutanto Tan: Saya Merasa Frustasi
Bagikan