Transformasi McTominay dan Sistem Bermain Rangnick yang Dinikmati Skuad Man United
BolaSkor.com - Kontrol. Itulah satu hal utama yang diinginkan Ralf Rangnick ketika ditunjuk melatih Manchester United menggantikan legenda klub, Ole Gunnar Solskjaer. Rangnick ingin timnya memegang kontrol permainan, baik itu dalam fase bertahan atau ofensif.
Man United era Rangnick belum tersentuh kekalahan alias unbeaten, tapi performa mereka juga tidak selalu bagus seperti saat imbang 1-1 melawan Newcastle United. Tapi performa teranyar kala menang 3-1 atas Burnley di Old Trafford, Jumat (31/12) dini hari WIB menunjukkan sebaliknya.
United menang melalui gol Scott McTominay (8'), gol bunuh diri Ben Mee (27'), dan Cristiano Ronaldo (35') yang diperkecil gol Aaron Lennon (38'). Red Devils punya 58 persen penguasaan bola dengan catatan 18 percobaan tendangan (enam tepat sasaran).
Di babak kedua penampilan Man United menurun, terlebih Burnley gantian menaikkan ritme bermain untuk mengejar ketertinggalan, tapi pada akhirnya United mampu mengamankan tiga poin penting dalam perburuan empat besar (zona Liga Champions).
Baca Juga:
Man United 3-1 Burnley: Red Devils Jaga Rekor di Penghujung Tahun
Sederet Catatan Menarik dari Kemenangan Man United atas Burnley di Akhir Tahun 2021
McTominay, yang tampil bagus di laga tersebut, menuturkan bahwa pemain-pemain Man United mulai merasakan kenikmatan kembali bermain sepak bola dengan skema bermain yang coba diterapkan Rangnick.
"Setiap sistem dan setiap manajer yang berbeda membawa tantangan baru yang menarik bagi para pesepak bola. Itulah yang Anda nikmati dan saya rasa kesenangan dari sepakbola terkadang bisa hilang," tutur gelandang asal Skotlandia di laman resmi United.
“Seperti pertandingan seperti malam ini, kami harus menikmati permainan dan tersenyum dengan para penggemar dan menikmatinya. Tidak selalu negatif seperti yang Anda lihat di media sosial dan hal-hal seperti itu, di mana orang selalu marah.”
Transformasi Scott McTominay
Rangnick menginginkan high press untuk mewujudkan gegenpress kepada lawan dan memegang kontrol pertandingan. Oleh karenanya ia ingin ada banyak pemain memenuhi kotak penalti lawan dan terus berusaha menciptakan peluang, mencetak gol.
McTominay (25 tahun) menikmati permainannya di bawah Rangnick dan lebih aktif mendekati area 16 meter (kotak penalti) lawan. McTominay mencetak satu gol, tapi ia bisa melesakkan dua gol lagi jika dua peluangnya tak ditepis oleh Wayne Hennessey, kiper Burnley.
Menurut Squawka, di paruh pertama McTominay sudah dominan dengan paling banyak memenangi duel perebutan bola (empat kali), paling banyak dilanggar (empat kali), paling banyak mengoper bola di pertahanan lawan (sembilan kali), sepakan tepat sasaran terbanyak (dua kali).
Detailnya, produk akademi Man United memiliki statistik: akurasi tendangan 100 persen, dribel sukses 100 persen, 76 sentuhan bola, 57 operan bola (terbanyak), 15 duel merebutkan bola (terbanyak), sembilan kali memenangi penguasaan bola (terbanyak), delapan kali memenangi duel perebutan bola (terbanyak), tiga tendangan (semua tepat sasaran).
“Malam ini, saya bisa saja mencetak lebih dari satu gol, yang jelas merupakan bagian tak terpisahkan dari apa yang diinginkan manajer. Dia ingin pemain masuk ke dalam kotak penalti," papar McTominay.
“Kami mengatakannya sebelum pertandingan, kami membutuhkan pemain untuk lebih banyak masuk ke dalam kotak. Kami harus lebih terlibat dengan menempatkan umpan silang di dalam kotak, tubuh di sana untuk mencetak gol dan saya merasa seperti yang kami lakukan di babak pertama."
“Itu adalah penampilan babak pertama yang benar-benar dibenarkan dari kami dan jelas pesan di babak kedua adalah keluar dan lakukan lagi. Namun, Burnley adalah tim yang sangat sulit untuk dihancurkan dan jelas permainan seperti itu sulit tetapi, ketika Anda mencetak gol lebih awal, itu juga membuatnya jauh lebih mudah.
Arief Hadi
15.664
Berita Terkait
Momentum Berlanjut, Manchester United Tak Pernah Kalah di Old Trafford jika Unggul di Babak Pertama
Hasil Premier League: Manchester United Jaga Momentum, Liverpool Kalah Empat Kali Beruntun
Hasil Serie A: Kalahkan Inter Milan 3-1, Napoli Naik ke Puncak
Hasil Premier League: Gol Telat Bawa Sunderland Bekuk Chelsea 2-1 di Stamford Bridge
Link Streaming Brentford vs Liverpool, Minggu 26 Oktober 2025
Eliano Reijnders Anggap Kans Persib Lolos dari Grup AFC Champions League Two Masih Belum Aman
Timnas Basket Bersiap di Amerika Serikat dan Australia, Target Lanjutkan Tren Medali SEA Games
Beckham Putra Tetap Buka Komen Instagram Pribadinya meski Menerima Hujatan Setelah Membela Timnas Indonesia
Jadwal dan Link Streaming Napoli vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Soal Tren Lemparan ke Dalam Jarak Jauh, Pep Guardiola Akan Beli Pemain dengan Bahu dan Lengan yang Kuat