Tinggalkan Man United, Romelu Lukaku Merasa Naik Level di Inter

BolaSkor.com - Romelu Lukaku dinilai mengalami penurunan karier saat pergi dari Manchester United menuju Inter Milan. Namun kini sang pemain justru merasa sebaliknya.

Lukaku memang berhasil tampil impresif bersama Inter. Total ia sudah menyumbang 58 gol dari 84 laga.

Rasio golnya lebih baik ketimbang saat memperkuat Manchester United. Bersama Setan Merah, Lukaku hanya mampu mencetak 42 gol dari 96 penampilan.

Baca Juga:

Makna Selebrasi Emosional Lukaku di Derby della Madonnina

Romelu Lukaku Diutus untuk Berbagi

Inter Gagal Bayar Bonus Lukaku, MU Minta Lautaro atau Skriniar

Namun banyak anggapan miring yang mengiringi penampilan ciamik Lukaku bersama Inter. Hal itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar karena level Serie A masih di bawah Premier League.

Meski begitu, Lukaku justru merasakan perubahan yang signifikan terkait kondisi tubuhnya di Inter. Ia merasa kini lebih kuat dan cepat dengan dukungan ahli gizi Nerazzurri.

“Saya selalu menjadi pemain yang eksplosif dengan otot tetapi Italia membawa saya ke level lain. Saya tidak pernah merasa begitu kuat dan mencapai level lain, secara fisik dan mental," kata Lukaku di situs resmi klub.

“Saya mengonsumsi banyak karbohidrat setelah pertandingan yang disiapkan oleh koki. Mereka menerapkannya dengan cepat dan banyak membantu saya."

"Saya tidak mengubah cara saya makan banyak, karena cara kami bermain kami harus memiliki fisik yang sangat kuat, dan banyak berlari. Saya telah mengikuti gaya hidup ini, sehingga merasa lebih baik di lapangan seperti lebih reaktif dan lebih cepat," tambahnya.

Faktor kebugaran sempat dianggap sebagai penyebab melempemnya performa Lukaku di Manchester United. Namun ia kini tentu sudah menjawab tudingan tersebut.

Sosok kunci kebangkitan Lukaku

Salah satu sosok yang berperan kunci di balik kebangkitan Lukaku bersama Inter adalah Matteo Pincella. Ia adalah ahli gizi yang dimiliki La Beneamata.

Pincella punya peran penting menentukan menu makanan yang tepat untuk Lukaku. Penyerang berkebangsaan Belgia itu mengaku banyak mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat seperti kentang, ubi jalar, dan nasi hitam.